Warga Sukadana Keluhkan Daging Ayam Langka, Erwin Sudrajat Beberkan Penyebabnya
Rini berharap segera ada tindakan dari dinas terkait untuk mengantisipasi kenaikan harga ini secara terus menerus.
Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Sejumlah warga Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat mengeluhkan kelangkaan daging ayam broiler atau ayam pedaging.
Seorang warga, Rini mengatakan, kelangkaan ini mulai terasa selama hampir satu bulan terakhir.
"Biasanya ada di beberapa pedagang. Ini kadang-kadang di pasar pun masih ndak dapat," kata Rini, Minggu (21/6/2020).
Kalau pun ada, kata Rini, harga komoditas ini naik signfikan dibanding sebelum terjadi kelangkaan.
Bahkan, ada yang membanderol hingga Rp55 ribu per kilogram.
• FOTO: Razia Judi Sabung Ayam di Jalan Parit Banjar Kubu Raya
Padahal biasanya harga daging ayam broiler Rp 40 ribu per kilogram.
"Naiknya lumayan itu sampai Rp 15 ribu. Biasanya kan paling Rp 40 ribu. Kalau di pemotongan Rp 28-30 ribu," ujar Rini.
Rini berharap segera ada tindakan dari dinas terkait untuk mengantisipasi kenaikan harga ini secara terus menerus.
Dia pun berharap tidak ada oknum pedagang yang memanfaatkan kondisi ini untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kayong Utara, Erwin Sudrajat memberi penjelasan soal kelangkaan daging ayam broiler atau ayam pedaging selama sekitar sebulan belakangan.
• VIRAL Potongan Daging Ayam Bergerak dan Lompat dari Meja, Cek Juga Kejadian Serupa Lainnya
Menurut Erwin, pada April 2020 banyak ayam yang tidak laku dimana biasanya banyak warga yang menyelenggarakan acara kawinan, hajatan, maupun bulan ruah hingga awal ramadan.
"Pada saat lebaran, ayam mengalami kenaikan dan penurunan pemasukan stok," kata Erwin kepada Tribunpontianak.co.id, Minggu (21/6/2020).
Sementara pasca lebaran, kata Erwin, ada beberapa peternak yang mengeluhkan kelangkaan pakan ayam.
Selain daging ayam broiler, warga juga sempat mengeluhkan kelangkaan ikan di pasar.
Hal ini, jelas Erwin, munfkin disebabkan oleh faktor cuaca atau gelombang tinggi.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut: