Daniel Johan Minta Produktivitas Pertanian di Kalbar Tak Terpengaruh Pandemi Covid-19
Daniel Johan menjelaskan beberapa kondisi terkait politik anggaran ditingkat pusat yang terjadi ditengah dampak Covid-19.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Daniel Johan meminta agar produktivitas pertanian khususnya di Kalbar tak terpengaruh oleh pandemi covid-19.
Hal ini diungkapkan Daniel Johan saat menghadiri webinar dengan topik koordinasi percepatan masa tanam dalam rangka persiapan dan ketersediaan pangan dimasa pandemi covid 19 di Provinsi Kalbar via zoom oleh Gerbang Tani Kalbar, Selasa (16/06/2020).
Untuk diketahui, dalam webinar itu juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Florentinus Anum, Kepala Kantor Wilayah Bulog Kalbar, Bubun Subroto hingga produsen pupuk Indonesia perwakilan wilayah Kalbar dan dinas terkait tingkat Kabupaten Kota termasuk gapoktan.
• Polisi Ringkus Komplotan Pencuri Mesin Speed Boat di Kubu Raya
• Karni Ilyas Tanya Alasan Ali Mochtar Ngabalin Tak Pakai Sorban saat Berbicara di ILC TVOne
Sebelumnya, dijelaskan Daniel Johan menjelaskan beberapa kondisi terkait politik anggaran ditingkat pusat yang terjadi ditengah dampak Covid-19.
Khususnya disektor pertanian, dikatakan Daniel mengalami banyak pengurangan kegiatan sehingga hal ini dapat mempengaruhi ketersedian pangan khusunya di Kalimantan barat.
"Produktivutas petani diharapkan tidak berpengaruh pada persoalan Covid-19.
Karena akan berdampak pada pendapatan petani serta ketersedian beras," kata Daniel, kepada Tribun Rabu (17/06/2020).
Selain itu sebagai wakil ketua komisi IV yang membidangi pertanian, politisi PKB ini menjelaskan jika pihaknya sedang berupaya mempersiapkan program yang akan datang agar dampak pandemik ini bisa di minimalisir.
Pada kesempatan ini, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kalbar menyampaikan data terkait luas tanam periode dua ini mengalami peningkatan.
"Jika di konversi dengan rata rata luas panen per hektar maka ketersedian beras dikalimantan barat masih surplus.
Namun ini semua perlu menjadi perhatian semua pihak karena luas tanam sangat berpengaruh dengan perawatan serta budidaya yang perlu tambahan nutrisi pupuk dan obat-obatan sebagai pencegahan dan penanggulangan hama penyakit," kata Florentinus Anum.
• UPDATE CORONA KALBAR - Kubu Raya Ketapang Posisi Atas Positif Covid-19, 167 Sembuh 80 PDP Meninggal
Dengan hal tersebut, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura berharap agar Daniel Johan untuk memperjuangkan tambahan alokasi pupuk bagi petani di Kalbar.
"Jika dikalkulasikan dengan kebutuhan petani terkait pupuk subsidi untuk semua jenis di Kalimantan barat hanya mengisi kuota sebesar kurang dari 30 persen kebutuhan pupuk yang ada berdasrkan jumlah rencana tanam dikonversi dengan kebutuhan pupuk yang direkomendasikan setiap hektarnya," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Perwakilan Bulog Kalbar, Bubum Subroto menyampaikan kondisi terkini terkait cadangan beras yang tersedia aman untuk tiga bulan kedepan.
• Polres Sambas Gelar Rekonstruksi Pembunuhan di Jembatan Sungai Kelambu
Terkait ketersedian pupuk subsidi di Kalbar, Perwakilan pupuk Indonesia Kalbar dalam hal ini PT Pupuk Kaltim, PT Pusri dan PT Petro Kimia memastikan ketersedian berdasarkan kuota yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat memang masih terjadi keterbatasan kuota yang ada dibandingkan kebutuhan dari luas tanam.