Viralnya Pernyataan Hendropriyono Tentang Sultan Hamid II Dinilai Mengundang Perpecahan Anak Bangsa
Menurutnya sesosok tokoh nasional seharusnya menjaga persatuan terlebih pada situasi dan kondisi seperti saat ini.
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Rekaman video statmen mantan Kepala Badan Intelejen Nasional (BIN) AM Hendropriyono viral di media sosial dan menjadi perbincangan publik.
Sebagaimana statmen Hendropriyono menyatakan bahwa Sultan Hamid II Pontianak bukanlah seorang pahlawan bangsa.
Pernyataan itu dikatakan Hendropriyono melalui video Youtube di Channel Agama Akal TV dengan judul "Penghianat, Kok Mau Diangkat Jadi Pahlawan?" yang berdurasi enam menit 19 detik.
Dengan pernyataan itu tentu sangat menyinggung perasaan masyarakat Kalimantan Barat, karena Sultan Hamid II juga pernah menjadi Kepala Daerah Istimewa di Kalimantan Barat pada tahun 1949-1950.
Anggota DPR RI fraksi Nasdem, Syarif Abdullah Al-Qadri mengatakan bahwa pengungkapan Hendropriyono itu sangatlah tidak benar.
• Baznas Mempawah Salurkan Bantuan Bagi Korban Banjir di Desa Sejegi
• Digelar Serentak, Berikut Jadwal dan Mekanisme Penerimaan Peserta Didik Baru di Kubu Raya
Ia menilai bahwa statmen yang dikeluarkan oleh Hendropriyono itu akan mengundang perpecahan bagi generasi anak bangsa.
Menurutnya sesosok tokoh nasional seharusnya menjaga persatuan terlebih pada situasi dan kondisi seperti saat ini.
"Historisnya terhadap siapa sosok Sultan Hamid II, perlu digaris bawahi tehadap informasi yang viral hingga saat ini yang dikatakan oleh Hendropriyono tentu kami merasakan ketersinggungan.
• TRIBUN WIKI - Profil Hevi Putriani, Owner Hevi Beauty Care
• Soal dan Jawaban TVRI Selasa 16 Juni Tak Ada, Kisah Maudy Ayunda hingga Film Istirahatlah Kata-Kata
Saya selaku anggota DPR RI mewakili masyarakat Kalbar bahwa apa yang disampaikan itu sangat menyinggung perasaan kami," kata Syarif Abdullah yang juga sebagai Ketua DPW Partai Nasdem Kalbar.
Dikatakannya bahwa statmen Hendropriyono tersebut dinyatakan tidak etis lantaran berbicara tidak sesuai dengan fakta.
Dijngkapkannya bahwa Sultan Hamid II merupakan sesosok pahlawan yang juga ikut berjuang untuk Indonesia hingga Negara Kesatuan Republik Indonesia mendapatkan kedaulatan.
"Apa yang disampailan sangat menyinggung perasaan masyarakat, apalagi dia adalah seorang tokoh yang mempunyai pengalaman maka seharusnya tidak mengeluarkan statmen seperti itu yang hanya berkaitan dengan praduga-praduga saja," ungkapnya.
• Keputusan Bersama Kemendikbud Umumkan Syarat Mekanisme Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19
Telah diketahui bersama bahwa Sultan Hamid II merupakan tokoh pahlawan nasional yang telah merancang lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Lambang negara simbol pancasila yang kita pakai di Indonesia ini adalah hasil jerih payah Sultan Hamid II
dan sejarah tak bisa terbantahkan karena sudah sesuai fakta yuridis dan tak bisa dipungkiri, serta harus diluruskan agar anak bangsa tau hingga cucu-cucu kita," bebernya.
Pengakuan Sultan Hamid II sebagai tokoh pahlawan nasional telah diakui oleh pemerintah.