Datangkan Cabai Rawit dari Jatim, Harga Cabai Fluktuatif dan Kerap Menjadi Penyumbang Inflasi
Dirinya memapatkan kebutuhan cabai di Kalbar antara 1.500 ton per bulan.
Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan, Perusda Aneka Usaha sekarang ini dimintanya untuk memasok cabai bersama dengan Dinas Pangan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalbar dari Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Hal itu dilakukan agar Perusda Aneka Usaha berkembang dalam melakukan usahanya.
"Dari pada Perusda menggeluti usaha berskala kecil saja, ada baiknya melakukan kegiatan usaha seperti ini untuk membantu pemerintah daerah menstabilkan harga pangan," ujar Sutarmidji.
Dirinya memapatkan kebutuhan cabai di Kalbar antara 1.500 ton per bulan.
Sementara produksi cabai berada di antara 300 ton hingga 400 ton.
• Harga Cabai Rawit Anjlok, Pedagang Ungkap Daya Beli Masyarakat Lesu
Kekurangan itu dinilai Sutarmidji membuat harga cabai fluktuatif dan kerap menjadi penyumbang inflasi di Kalbar
"Jadi inflasi naik turun juga disebabkan oleh komoditas cabai," ujarnya.
Ia menilai, kalau dilihat dari sistem kuadran, cabe selalu berada di kuadran pertama penyebab inflasi. Padahal seharusnya masuk ke kuadran keempat.
"Sehingga tidak menjadi penyumbang inflasi setiap bulan," pungkas Sutarmidji.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut: