Tri Rismaharini Berbagi Resep Kebal Virus Corona, Wedang Pokak atau Pokak Jahe Mudah Dibuat

Wedang pokak juga disajikan oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di dapur umum yang dibuka untuk masyarakat di tengah masa karantina.

Editor: Marlen Sitinjak
KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Berbagi Resep Kebal Virus Corona, Wedang Pokak atau Pokak Jahe Mudah Dibuat. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Meningkatkan daya tahan tubuh merupakah satu di antara cara untuk mencegah serangan virus corona.

Ada banyak makanan dan minuman sehat yang dipilih masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Satu di antaranya adalah wedang pokak atau pokak jahe.

Bahkan wedang pokak juga disajikan oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di dapur umum yang dibuka untuk masyarakat di tengah masa karantina.

Wedang pokak memang dapat meningkatkan daya tahan atau kekebalan tubuh, karena terbuat dari rempah-rempah asal Indonesia dan mudah dibuat.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini atau Risma pun membagikan resep yang membuat banyak pasien virus corona atau covid-19 sembuh di daerahnya.

Tri Rismaharini Terus Terang di ILC tvOne Soal Surabaya Zona Merah Covid-19, Risma: Saya Harus Apa?

Resep Sembuh dari Virus Corona Diungkap Risma, Walikota Surabaya Sebut Pokak Jahe Sembuhkan Covid-19

Tri Rismaharini (TRIBUN/DANY PERMANA)

Percaya tidak percaya, walau masuk zona merah kasus Covid-19 di Indonesia, ternyata tingkat kesembuhannya cepat.

Rupanya Risma punya resep untuk sembuhkan pasien virus corona, adalah Pokak Jahe.

Karena tak heran, Menkes Terawan juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, menyanjung Walikota Surabaya yang akrab disapa Risma.

Menurut pemilik nama lengkap Tri Rismaharini, jumlah penderita virus corona di Surabaya meningkat, hal itu lantaran tes swab masif baru dilakukan belakangan ini.

Tapi Risma menjelaskan, sebenarnya kasus positif Covid-19 di Surabaya malah tingkat kesembuhannya cepat.

Risma berterus terang, saat ramai disebut Surabaya menjadi zona hitam, dirinya dan jajarannya tidak memperhatikan apakah Surabaya itu masuk zona merah, biru, kuning, atau putih.

Dia menyebut, yang diperhatikan pemkot adalah warga yang sakit atau warga yang sebetulnya carrier.

Adapun yang membuat angka kasus Covid-19 terlihat melonjak di Surabaya adalah karena tes swab yang meningkat, juga hasil tes di laboratorium yang telat keluar.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved