Program Kota Tanpa Kumuh, Pemkot Singkawang Tata Kawasan Sungai Kuala Dua
Ia mengharapkan dengan program kotaku tersebut, perumahan dipinggir sungai kuala tidak terlihat akan kumuh.
Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie tinjau lokasi rencana pembangunan turap dan promenade Sungai Kuala Dua sepanjang 250 Meter di Kelurahan Kuala, Singkawang, Kalimantan Barat.
Tjhai Chui Mie menuturkan pembangunan turap dan promenade tersebut merupakan program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) dalam mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kota Singkawang dalam menata kota sehingga lebih indah lagi dan sesuai dengan manfaatnya di masing-masing tempat.
Ia mengharapkan dengan program kotaku tersebut, perumahan dipinggir sungai kuala tidak terlihat akan kumuh.
"Akses jalan akan kita perbaiki, sungainya kita bagusin, kita kasi turap dan akan ada tempat bermainnya, itulah promenade," ungkap Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie kepada wartawan, Selasa (9/6/2020).
• Wagub Ria Norsan Sebut Kalbar Akan Berhasil Terapkan New Normal Jika Warga Disiplin
• Warga Keluhkan Kerusakan Ruas Jalan Sandai - Senduruhan, Ini Respon Dinas PU Ketapang
Ia menerangkan proses pengerjaan program kotaku tersebut sudah akan dimulai besok, dengan target masa kerja 300 hari kedepan.
"Pengerjaan sudah bisa dimulai besok, meskipuna ada sebagian barang seperti turap itu musti dikirim dari luar Kalbar," ujarnya.
Selain itu, ia menerangkan biaya yang digunakan dalam program kotaku tersebut sekitar 20 Miliar, namun uang tersebut bukan bagian dari Aggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Singkawang.
"Untuk anggara ini bukan dari APBD ya, tapi dari luar, seperti Bank Dunia (World Bank), Islamic Development Bank, dan lainnya," ungkapnya.
Ia berharap dengan terwujudnya program kotaku, sektor perekonomian warga disekitar akan meningkat khususnya untuka masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan.
"Kita ingin di diaerah itu ada semacam perindustrian juga, dan masyarakat disekitar bisa memproduksi barang yang bernilai ekonomi. Untuk daerah kuala ini kita khususkan sektor nelayan, baik itu produksi ikan asin, seafood, dan sebagainya," ujarnya.
• Umumkan 24 Kasus Konfirmasi Terbaru dan Semua OTG di 4 Kabupaten, Ini Penjelasan Harisson
• Berikut Jadwal Samsat Wilayah Pontianak Utara Kalbar
Tidak hanya itu, menurutnya dengan program Kotaku, masyarakat disekitaran akan mendapatkan tempat tinggal yang layak.
"Ada berberapa rumah yang ada disitu, kita berikan penggantian atau biaya kerohiman," ujarnya.
Namun, masih ia mengatakan masih ada berberapa rumah lainnya yang masih belum dilakukan pembebasan lahan.
"Dari total panjang sungai yang harus kita turap adalah 870 Meter, yang sudah eksistensi itu 670 Meter, nah dari 670 itu yang sudah oke clear and clean lahan itu ada 250 Meter," jelasnya.
Kedepannya ia akan mengadakan rapat kembali dalam proses pembebasan lahan yang masih harus dilakukan.
"Kita akan undang masyarakat disitu, kita akan buka wawasannya karena kalau kita lakukan itu, keuntungannya untuk masyarakat itu sendiri, bukan untuk Pemerintah," ungkapnya.
Nantinya apabila program kotaku tersebut telah selesai, ia percaya hasilnya akan mengundang orang luar untuk berwisata dan berpeluang mengangkat perekonomian warga sekitar.
"Maka dari itu, kerjasama dengan masyarakat setempat itu sangat diperlukan.
Pemerintah Kota Singkawang akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar program kotaku tersebut dapat segera selesai," tukasnya. (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak