Dampak Covid-19, Penjualan Toyota Turun Hingga 70 Persen dan Terpaksa PHK Karyawan
Wabah Covid-19 sangat berdampak di segala sektor serta menghambat siklus perputaran perekonomian.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Perusahaan mobil Anzon Toyota Pontianak di masa pandemi Covid-19 menyatakan mengalami penurunan drastis penjualan hingga 70 persen.
Hal ini disampaikan langsung Owner Perusahaan Anzon Toyota, Abi Hasni Tahir.
Wabah Covid-19 sangat berdampak di segala sektor serta menghambat siklus perputaran perekonomian.
"Dengan pengaruh pandemi Covid-19 ini. Semua sudah tahu, jika penjualan, khususnya mobil turunnya sangat drastis," ungkapnya kepada Tribun Pontianak, Selasa (2/6/2020).
• 73 Calon Jemaah Haji Kayong Utara Batal Berangkat, Kemenag: Setoran Biaya Haji Bisa Dikembalikan
Saat-saat ini adalah masa sulit, dan dapat dipastikan perusahaan mengalami kerugian.
Terkait total kerugian secara materi, Abi menuturkan, masih dalam tahap perhitungan.
"Meskipun kami mengalami kerugian. Tidak mengapa, kami akan tetap mempertahankan perusahaan ini," tegasnya.
Lebih lanjut, Abi menuturkan guna menjaga eksistensi agar tidak tutup dikarenakan Covid-19.
Pihaknya secara terpaksa harus melakukan efisiensi terhadap karyawan di perusahaan.

"Dengan sangat terpaksa, kami mem-PHK karyawan mulai bulan ini. Namun, kami tidak sembarang melakukan PHK, tentu kami melihat performa (kinerja) mereka, terkait hasil penjualannya. Ini menjadi bahan evaluasi kami," imbuhnya.
Meskipun demikian, pihak Toyota mengeluarkan kebijakan bagi karyawan yang di PHK tetap dapat bekerja, namun menjadi freelance (pekerja lepas).
"Kami berikan kesempatan jadi freelance selama tiga bulan ke depan. Tentu selama waktu ini, akan ada pertimbangan dari kami, yakni dengan melihat pencapaiannya," jelasnya.
Menurut Abi, Toyota memiliki potensi yang sangat luar biasa dan tetap menjadi daya tarik masyarakat.
Dengan melihat kondisi seperti ini, pasti banyak merk lain mengalami keguguran.
"Jika kondisi sudah membaik, kami lebih cepat untuk recovery (pemulihan). Namun untuk mencapai itu, tentu harus berkorban dan menyiapkan strategi dalam menghadapi situasi ini," terangnya.