Kunjungi Desa Bungkong Baru di Sepauk Sintang, Wabup Askiman Apresiasi Warga Tidak Terprovokasi
Aparat penegak hukum diminta Askiman untuk mengidentifikasi kerusakan yang terjadi akibat tindakan pidana anarkis ini
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Zulkifli
Askiman berharap masyarakat tidak dipolitisir oleh siapa pun.
Sebab, baginya, tidak ada untungnya masuk Sintang atau Sekadau, karena itu hanya persoalan batas administrasi pemerintahan.
“Jangan berdiri di atas kepentingan politik orang lain tetapi diatas kelompok keluarga besar Bungkong dan Sungsong.
Apa untungnya kalau masuk Sekadau atau Sintang.
Karena itu tidak membuat masyarakat rugi karena hanya persoalan administrasi pemerintahan.
Toh kita satu rumpun sesama Dayak,” kata Askiman.
Warga Desa Bungkong Baru dan Desa Sunsong kata Askiman merupakan keluarga, bukan musuh.
Oleh sebab itu, Askiman meminta persoalan tapal batas administrasi urusan pemerintah yang akan menyelesaikannya.
“Masyarakat dan keluarga Sunsong dan Bungkong bukan musuh.
Serahkan urusan batas ini kepada pemerintah.
• Terkait Wacana Penerapan New Normal di Pontianak, Edi Kamtono : Tergantung Kedisiplinan Masyarakat
Posisi urusan batas ini sudah ada di meja pemerintah pusat yang memang agak lamban mengambil keputusan.
Menunggu keputusan pemerintah pusat, tidak harus kita lakukan dengan cara tidak wajar,” jelas Askiman.
Askiman meminta aparat penegak hukum melakukan identifikasi kerusakan yang terjadi akibat penyegelan terhadap beberapa fasilitas desa.
Selain itu, Askiman juga mengapresiasi sikap warga Desa Bungkong Baru yang tidak melakukan aksi balasan.
“Soal segel karena sudah berada di ranah hukum maka kita tunggu proses hukum saja.