Kunjungi Desa Bungkong Baru di Sepauk Sintang, Wabup Askiman Apresiasi Warga Tidak Terprovokasi
Aparat penegak hukum diminta Askiman untuk mengidentifikasi kerusakan yang terjadi akibat tindakan pidana anarkis ini
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Wakil Bupati Sintang, Askiman mengunjungi Desa Bungkong Baru, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, Selasa (26/5/2020).
Seperti diketahui sejumlah fasilitas di Desa tersebut beberapa waktu lalu sempat disegel oleh oknum warga Desa Sunsong, Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau, yang diduga dipicu persoalan tapal batas antar Kabupaten.
Askiman tidak sendiri. Dia didampingi oleh Herkolanus Roni, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Agustinus RJ Anggota DPRD Sintang, Yustinus J Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Camat Sepauk, Kapolsek Sepauk, serta Danramil Sepauk untuk menenangkan dan memberikan pemahaman kepada warga dan Pemerintahan Desa Bungkong Baru dalam menghadapi aksi penyegelan kantor desa, Puskesdes dan Gedung Serbaguna.
• ILMUWAN China Temukan Vaksin Virus Corona, Peneliti Beberkan Masalah Besar
“Saya minta warga Desa Bungkong Baru dan sekitarnya untuk tidak membalas tindakan anarkis.
Saya juga meminta jajaran pemerintahan desa Bungkong Baru untuk tetap menjalankan roda pemerintahan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat,” pinta Askiman.
Aparat penegak hukum diminta Askiman untuk mengidentifikasi kerusakan yang terjadi akibat tindakan pidana anarkis ini.
Sebab, apabila tidak dituntaskan, situasinya akan berbahaya.
“Pemkab Sintang minta tindakan penegakan hukum dilaksanakan sampai tuntas.
Kalau kita tidak tangani kasus pidana ini, situasinya bahaya,” tegasnya.
Menurut Askiman, persoalan batas wilayah tidak bisa menghapus hubungan tali darah keluarga dan hubungan persaudaraan sesama masyarakat adat dayak.
“Kita ini satu NKRI, satu provinsi, satu saudara, satu suku, satu keluarga.
Perebutan batas wilayah, tidak harus dilakukan dengan cara tidak wajar.
Harus kita rundingkan dengan baik.
Tidak ada perbedaan batas wilayah membuat kita ribut dan seperti perang.
Jangan sampai terjadi. Orang lain tepuk tangan,” jelasnya.