Hari Ini 14 Tahun Silam Gempa Yogyakarta Tewaskan Ribuan Orang, Warganet: Mengenang Bukan Meratapi
Warganet beramai-ramai mengenang bencana alam yang menyebabkan ribuan orang meninggal dunia tersebut dengan tagar #14TahunGempaJogja
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Tepat hari ini Rabu 27 Mei 2020 adalah peringatan 14 tahun peristiwa gempa bumi sebesar 5,9 skala Richter mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya.
Kejadian tersebut terjadi tepatnya pada 27 Mei 2006 silam.
Warganet beramai-ramai mengenang bencana alam yang menyebabkan ribuan orang meninggal dunia tersebut dengan tagar #14TahunGempaJogja hingga #MengenangBukanMeratapi.
"#MengenangBukanMeratapi. 14 tahun lalu, tepat hari ini 27 Mei 2006 gempa dahsyat berkekuatan 5,6 SR mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta. Mari kita berdoa semoga kita selalu di beri perlindungan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. #14TahunGempaJogja,"tulis @pemkabbantul
• Gempa Hari Ini M 5,1 Getarkan Pangandaran Jawa Barat, Minggu 24 Mei 2020 Pukul 14.11 WIB
Gempa bumi yang terjadi 14 tahun silam merupakan bencana alam terbesar kedua yang terjadi setelah tsunami Aceh 2004.
Saat itu tsunami menewaskan 170.000 orang.
Saat terjadinya gempa, masyarakat DIY sedang menghadapi ketakutan akan ancaman terjadinya wedhus gembel dan lahar Merapi.
Tapi justru yang terjadi adalah gempa dari laut.
Dikabarkan Harian Kompas, Minggu (28/5/2006), tercatat 3.098 korban tewas dan 2.971 orang di antaranya berasal dari Kabupaten Bantul pada Sabtu, 27 Mei 2006 hingga pukul 00.15 WIB.
Gempa juga meluluhlantakkan 3.824 bangunan, infrastruktur, dan memutuskan jaringan telekomunikasi di Yogyakarta dan Bantul.
Korban yang terdampak tak hanya di Bantul, tapi juga Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo, Gunung Kidul, Klaten, bahkan Boyolali.
Korban tewas pada umumnya karena tertimpa bangunan yang roboh. Sementara itu korban luka-luka banyak terjadi karena kepanikan yang luar biasa.
Panik isu tsunami
Ribuan warga dari Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta berbondong-bondong menjauh dari daerah pantai selatan karena panik oleh isu tsunami akibat gempa tektonik berkekuatan 5,9 SR, Sabtu (27/5/2006)
Mereka panik karena ada isu tsunami. Itu membuat lalu lintas jalan raya menjadi kacau dan banyak tabrakan yang mengakibatkan warga terluka.