CHINA Vs Australia Memanas, Tiongkok Tolak Ajakan Negeri Kangguru Berunding | Perang Dagang Jilid 2?

Birmingham mengatakan Australia berhak untuk membawa kasus terhadap China ke WTO jika Beijing mengenakan tarif pada gandum Australia.

Editor: Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA/INSTAGRAM @KAORIMGRV8/INSTAGRAM @FLEXETOS/KOLASE
CHINA Vs Australia Memanas, Tiongkok Tolak Ajakan Negeri Kangguru Berunding | Perang Dagang Jilid 2? / ILUSTRASI CHINA VS AUSTRALIA 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - China memperpanjang daftar 'seteru'nya. 

Baru-baru ini, negara berjuluk Negeri Tirai Bambu itu terlibat ketegangan dengan Australia.

Terutama terkait hubungan ekonomi bilateral kedua negara, yang dikhawatirkan memicu perang dagang jilid 2. 

Khususnya antara Australia dan China, setelah sebelumnya Tiongkok terlibat perang dagang dengan Amerika Serikat

Mulai dari desakan Australia untuk menginvestigasi virus Corona yang muncul pertama kali di Wuhan China, yang berbuah 'penghentian sementara' impor produk unggulan Australia ke China.  

MISTERI Tewasnya Dubes China di Israel, Penyebab Kematian Belum Terungkap

Australia kemudian mendesak China untuk menanggapi permintaannya untuk membahas pelonggaran ketegangan perdagangan antar kedua negara, setelah Australia menyerukan penyelidikan internasional tentang asal usul virus corona.

Mengutip Kontan.co.id yang melansirnya dari Reuters, pada Minggu (17/5/2020), Australia menuduh China memainkan trik kecil baru-baru ini dengan menangguhkan impor daging sapi dari empat perusahaan pengolah daging terbesar di Australia.

Dan sedang mempertimbangkan untuk mengenakan tarif yang besar pada impor gandum.

Dalam wawancara di televisi di Australian Broadcasting Corp (ABC) pada Minggu, Menteri Perdagangan Australia Simon Birmingham mengatakan ia telah meminta mitranya dari China untuk mendiskusikan masalah perdagangan. 

CHINA Uji Rudal Nuklir Bawah Laut, Tiongkok Klaim Bisa Jangkau Daratan Amerika | Perkuat Kapal Selam

"Permintaan itu belum dipenuhi dengan panggilan yang ditampung pada tahap ini," katanya pada program ABC 'Insiders'.

"Kami terbuka untuk melakukan diskusi itu, bahkan ketika ada masalah yang sulit untuk didiskusikan."

Birmingham mengatakan Australia berhak untuk membawa kasus terhadap China ke WTO jika Beijing mengenakan tarif pada gandum Australia.

Hubungan antara Canberra dan Beijing tegang di tengah tuduhan Australia tentang campur tangan China dalam urusan dalam negeri.

Dan juga kekhawatiran Australia yang berjuluk Neggeri Kangguru itu tentang pengaruh Tiongkok yang semakin besar di kawasan Pasifik.

Seruan untuk menyelidiki asal-usul virus corona digulirkan di tengah meningkatnya kritik terhadap penanganan China atas wabah virus corona oleh Presiden AS Donald Trump, yang mengatakan bahwa Beijing akan menghadapi konsekuensi jika pihaknya "secara sadar bertanggung jawab" atas pandemi tersebut. 

ROKET Eksperimen China Meledak, Puingnya Meghujam di Afrika | Ahli Harvard Sebut Objek Paling Masif

Canberra bersikeras meminta penyelidikan pandemi itu, yang katanya kemungkinan besar berasal dari pasar satwa liar di kota Wuhan di China.

Australia bergabung dengan negara-negara lain dalam mendorong penyelidikan ketika Majelis Kesehatan Dunia, badan pembuat keputusan WHO, berkumpul minggu depan di Swiss untuk pertemuan tahunan pertamanya sejak pandemi Covid-19 dimulai.

Covid-19 adalah penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona.

Pandemi telah menyebabkan lebih dari 4,6 juta infeksi dan lebih dari 310.000 kematian di seluruh dunia, menurut data Reuters, melumpuhkan kehidupan di kota-kota besar dan ekonomi yang menghancurkan.

Australia sejauh ini berhasil menahan pandemi dengan langkah-langkah cepat dan ketat, menerapkan jarak sosial dan pengujian agresif meskipun secara ekonomis sangat mahal. 

DONALD Trump Murka ke Xi Jinping, Presiden Amerika Ancam Putus Hubungan Ekonomi dengan China

Negara ini, dengan populasi 25 juta, telah mencatat 7.036 Covid-19 kasus dan 98 kematian, secara signifikan di bawah tingkat yang dilaporkan di Amerika Utara dan Eropa. Pada hari Sabtu, pemerintah telah melaporkan pengujian lebih dari 1 juta orang untuk virus tersebut.

Dengan turunnya kasus harian baru, Australia telah mulai melonggarkan pembatasan sosialnya.

Dengan sebagian besar negara bagian memungkinkan untuk pertemuan publik dan beberapa pub, mal, taman dan pantai memungkinkan untuk dibuka kembali setelah terkunci selama berminggu-minggu.

Materi di artikel ini juga telah tayang di Kontan.co.id dengan judul China abaikan seruan Australia untuk berunding, akan ada perang dagang baru?

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838 

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved