Masukkan Apple dan Qualcomm di Daftar Perusahaan Tak Dipercaya, China Desak Ini ke AS soal Huawei

China memang terus mendesak Amerika Serikat (AS) untuk menghentikan "penindasan yang tidak masuk akal atas Huawei dan perusahaan Tiongkok lainnya".

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, BEIJING - China siap membalas Amerika Serikat dengan menempatkan perusahaan asal Amerika Serikat (AS) dalam "daftar entitas yang tidak bisa dipercaya".

Ini sebagai bagian dari tindakan balasan terhadap langkah Washington yang memblokir pengiriman semikonduktor ke Huawei Technologies. 

Dilansir Kontan.co.id melansir The Global Times yang mengutip sumber melaporkan pada Jumat (15/5/2020) bahwa langkah-langkah China tersebut termasuk meluncurkan penyelidikan dan memaksa pembatasan pada perusahaan AS, seperti Apple Inc, Cisco Systems Inc, dan Qualcomm Inc, serta menangguhkan pembelian pesawat Boeing Co.

Info saja, The Global Times berada di bawah People's Daily, surat kabar resmi Partai Komunis China yang berkuasa.

Meskipun Global Times bukan corong resmi partai, pandangannya diyakini mencerminkan pandangan para pemimpinnya.

China memang terus mendesak Amerika Serikat (AS) untuk menghentikan "penindasan yang tidak masuk akal atas Huawei dan perusahaan Tiongkok lainnya".

Desakan itu dilakukan setelah Washington mengumumkan kontrol ekspor baru untuk membatasi akses raksasa teknologi itu ke teknologi semikonduktor.

Pembatasan terbaru pada Huawei, produsen ponsel pintar terbesar kedua di dunia, yang menjadi pusat tuduhan mata-mata AS, adalah eskalasi baru dalam pertempuran AS-China untuk dominasi teknologi global.

"Pemerintah China akan dengan tegas menegakkan hak dan kepentingan perusahaan yang sah," kata Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataan resmi, Sabtu (16/5/2020), seperti dikutip Channelnewsasia.com.

"Kami mendesak AS untuk segera menghentikan penindasan yang tidak masuk akal terhadap Huawei dan perusahaan China lainnya," ujar Kementerian Luar Negeri China.

Kementerian Luar Negeri China mengatakan, tindakan Pemerintahan Donald Trump sudah "menghancurkan manufaktur global, rantai dan nilai pasok".

Departemen Perdagangan AS mengatakan pada Jumat (15/5), kontrol akan "secara sempit dan strategis menargetkan akuisisi semikonduktor Huawei yang merupakan produk langsung dari perangkat lunak dan teknologi AS tertentu".

Para pejabat AS telah berulang kali menuduh raksasa teknologi China itu mencuri rahasia dagang Amerika dan membantu upaya spionase China, yang meningkatkan ketegangan sementara kedua belah pihak terlibat dalam perang dagang yang lama membara.

Akibatnya, Huawei semakin bergantung pada teknologi yang diproduksi di dalam negeri.

Tetapi, aturan terbaru juga akan melarang perusahaan asing yang menggunakan teknologi AS dari pengiriman semikonduktor ke Huawei tanpa izin AS.

Sumber: Kontan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved