Ramadhan 2020
Makna Takjil yang Menghidupkan Ramadan dan Melestarikan Kuliner Nusantara
Dikatakan Habib Nizar bahwa takjil merupakan pengaruh budaya arab yang diterima dengan baik oleh tradisi masyarakat indonesia.
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Maudy Asri Gita Utami
Kendati demikian, Habib Nizar juga menuturkan apabila pada hidangan buka puasa tidak ada kurma boleh saja berbuka dengan makanan lainnya, namun diutamakan yang manis-manis.
"Kalau enggak ada kurma intinya makanan yang manis-manis, es buah atau kolak ataupun makanan khasnya seperti kue bingke yang merupakan makanan khas pontianak," ujarnya.
Adapun manfaat dari takjil tersebut di antaranya:
Pertama, dalam pandangan islam memandang takjil dengan arti menyegerakan yang didalamnya terdapat manfaat yang luar biasa akan selalu ada dalam kebaikan.
Habib Nizar mengutip sebuah hadits Nabi Muhammad Saw yang diriwayatkan oleh Bukhori dan muslim diceritakan dari Sahal Ibn Sa’ad, Rasulullah s.a.w, Bersabda: ”Manusia selamanya dalam kebaikan, selama ia menyegerakan berbuka puasa” (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari dan Muslim).
Hadits lain dari riwayat Tirmidzi disebutkan dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, Allah Ta’ala berfirman, “Hamba yang paling dicintai di sisi-Ku adalah yang menyegerakan waktu berbuka puasa.” Hadis riwayat Muslim.
Dari hal tersebut, Habib Qosim menuturkan sudah sepantasnya ditiru oleh umat islam, karena merupakan kesunnahan dan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dibulan Ramadan.
Kedua, manfaat dari takjil atau menyegerakan buka puasa dapat mensegarkan pada badan ketika buka puasa.
"Manfaat takjil mensegarkan badan akan dipandang positif setelah keseharaian menahan lapar maka dengan memakan takjil badan akan terasa lebih sehat dan segar," paparnya
Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu ia berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Ada tiga golongan yang tidak ditolak doanya, orang berpuasa sampai berbuka, pemimpin yang adil dan orang yang dizalimi.” (Riwayat Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Katika mberbuka dengan takjil yang diawali dengan doa maka setiap doa akan dikabulkan oleh Allah.
"Maka takjil dipandang dalam islam adalah baik dan bersifat positif, karena untuk menjamu makanan ketika hendak berbuka puasa," pungkasnya. (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak