Ramadhan 2020

Makna Takjil yang Menghidupkan Ramadan dan Melestarikan Kuliner Nusantara

Dikatakan Habib Nizar bahwa takjil merupakan pengaruh budaya arab yang diterima dengan baik oleh tradisi masyarakat indonesia.

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK/ANESH VIDUKA
Warga berburu menu takjil di pasar juadah di Jl.M.Sohor, Pontianak, Rabu (13/5/2020). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pada bulan Ramadan ini tidak bisa dihindari dari tradisi ataupun budaya umat islam di Indonesia, diantara budaya yang dilakukan adalah berburu takjil untuk hidangan buka puasa.

Tentu dengan adanya budaya ini lebih menghidupkan bulan Ramadan, serta melestarikan kuliner yang ada di nusantara.

Hal ini disampaikan oleh Pimpinan Majelis Ahbabul Mustofa sekaligus penasehat GP Ansor Kalimantan Barat, Habib Nizar Bin Qosim Bin Yahya.

"Masyarakat memburu takjil dapat menghidupkan bulan Ramadan karena meramaikan pasaran dan jalanan. Sehingga ada pembeda bulan Ramadan dengan bulan lainnya."

Komunitas Remaja Almusharakat Meana Tayan Hilir Bersama TNI Polri Bagikan Takjil

"Takjil juga melestarikan kuliner Indonesia variasi makanan Indonesia yang bergam, maka dari hal ini menjadikan ajang bangkitnya kembali kuliner nusantara. Sehingga bisa tau makanan has berbagai daerah terkhusus di Pontianak," jelas Habib Nizar, Rabu (13/5/2020).

Dengan adanya takjil tersebut tentu akan lebih mengangkat kuliner khas Indonesia.

Dikatakan Habib Nizar bahwa takjil merupakan pengaruh budaya arab yang diterima dengan baik oleh tradisi masyarakat indonesia.

"Ini menunjukkan keharmonisan budaya indonesia dan arab bahwa satu aluran masuknya islam ke nusantara," imbuhnya.

Berbagai macam kebaikan dan keistimewan yang luar biasa yang ada pada bukan Ramadan ini termasuk istilah takjil yang merupakan istilah populer di bulan Ramadan.

Habib Nizar pun menjelaskan tentang pengertian takjil itu sendiri dari pandangan islam.

Menurutnya, takjil merupakan hidangan untuk berbuka puasa yang diawali dengan makanan dan minuman yang manis-manis barulah dilanjut kemenu utama.

Namun disisi agama islam, Habib Nizar mengartikan bahwa takjil pada dasarnya bukanlah makanan.

"Kata takjil berasal dari bahasa arab adalah 'Ajjala, Yu'ajjilu, Ta'jilan yang artinya menyegerakan. Maksud menyegerakan adalah penyegeraan pembatalan puasa," papar Habib Nizar.

Namun demikian, Habib Nizar menuturkan bahwa kesunnahan yang daoat dilakukan oleh umat islam ketika hendak berbuka puasa adalah berbuka dengan buah kurma.

Kesunnahan tersebut, karena hal itu telah dilakukan oleh Rasulullah Saw yang merupakan panutan bagi setiap umat islam.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved