Wabah Virus Corona
Kemiskinan Bisa Melonjak di Angka 12% Dampak Virus Corona, Kembali seperti Tahun 2011
Meski belum bisa memastikan peningkatan Covid-19 ini, namun angka kemiskinan diperkirakan bisa kembali menembus 10-12 persen pasca pandemi.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Pandemi wabah virus corona atau Covid-19 bisa berdampak melonjaknya angka kemiskinan di tanah air.
Bahkan, perkiraan Pemerintah bahwa angka kemiskinan bisa kembali meningkat di angka dua digit.
Meski belum bisa memastikan peningkatan Covid-19 ini, namun angka kemiskinan diperkirakan bisa kembali menembus 10-12 persen pasca pandemi.
"Kami mengantisipasi bahwa jumlah keluarga miskin nanti pasca Covid-19 ini kemungkinan bertambah. Ada beberapa lembaga survei yang mengatakan menjadi 10 sekian persen. Ada bahkan yang agak ekstrem menjadi menjadi 12%,” ujar Menteri Sosial (Mensos), Juliari Batubara dalam konferensi pers dilansir Kontan.co.id, pada Jumat (8/5/2020).
Namun demikian, pihaknya masih belum bisa memperkirakan angka pasti karena pandemi masih berlangsung di Indonesia.
“Jadi saya kira, saat ini kami belum bisa memberikan angka pastinya karena ini masih berjalan," katanya.
• 115 Juta Warga Indonesia Terancam Jatuh Miskin, Akibat Pandemi Virus Corona Covid-19?
Menurut Juliari, pemerintah masih terus melakukan penghitungan, apalagi program-program jaring pengaman sosial masih terus berjalan.
Hal senada pun disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.
Menurut dia, meski ada perkiraan angka kemiskinan, tetapi sampai saat ini pemerintah terus berupaya mendata seperti apa angka kemiskinan yang muncul dari Covid-19 ini.
"Kita sedang dalam proses menghimpun data-data langsung dari bawah, melalui RT/RW, untuk kita himpun bersama, nanti kita olah menjadi bagian dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," ujar Muhadjir.
Karena itu, dia mengatakan saat ini pemerintah tak hanya mengandalkan data DTKS dalam menjalankan program-program bantuan sosial.
Menurutnya, data-data masyarakat yang terdampak Covid-19 terus dihimpun mulai dari musyawarah desa, ke Kabupaten/Kota hingga ke Kementerian Sosial.
Adapun, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), hingga September 2019 jumlah penduduk miskin di Indonesia sudah mencapai 9,22%. Angka ini turun 0,44% dari September 2018.
Kembali seperti 2011
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya menyampaikan, pandemi virus corona (Covid-19) bakal menyebabkan terjadinya lonjakan jumlah angka kemiskinan.
Bahkan menurut dia, dari Maret hingga awal Mei tahun ini, angka kemiskinan telah melonjak kembali seperti pada tingkat tahun 2011 lalu.
"Dalam kondisi seperti ini, jumlah angka kemiskinan akan naik, Covid dari Maret ke Mei sudah menlonjak angka kemiskinan, reverse seperti tahun 2011," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI secara virtual dilansir Kompas.com, Rabu (6/5/2020).
Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia pada September 2011 mencapai 29,89 juta orang (12,36 persen).
• HIDUP Dalam Kemiskinan, Janda Ini Masak Batu untuk 8 Anaknya yang Kelaparan
Sementara pada data terkini, BPS mencatatkan angka kemiskinan tercatat 9,22 persen pada September 2019 atau setara dengan 24,79 juta orang.
Sri Mulyani pun mengatakan, pandemi virus corona hanya dalam waktu 2 bulan mampu memutar balikkan kinerja pemerintah untuk menekan angka kemiskinan di bawah 10 persen dalam sembilan tahun terakhir.
"Seluruh pencapaian penurunan kemiskinan dari 2011 ke 2020 mengalami reverse kembali," ujar dia.
Untuk itu, Sri Mulyani mengatakan pemerintah tahun ini telah meningkatkan belanja bantuan sosial agar angka kemiskinan tidak kian melonjak.
Beberapa program bansos tersebut di antaranya adalah peningkatan jumlah peserta Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi 10 juta keluarga penerima, jumlah peserta Kartu Sembako ditingkatkan menjadi 20 juta hingga diskon listrik untuk pelanggan 450 VA dan 900 VA.
"Belanja-belanja bantuan sosial memang menjadi salah satu upaya agar kemiskinan tidak semakin melonjak akibat Covid-19 yang menimbulkan PHK dan berbagai macam penurunan kegiatan ekonomi termasuk di sektor informal dan UMKM," jelas dia.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Angka kemiskinan diperkirakan bisa lampaui 10% akibat wabah corona dan Kompas.com dengan judul Sri Mulyani: Hanya dalam 2 Bulan, Angka Kemiskinan RI Kembali Melonjak