Presiden Iran Hassan Rouhani Ancam Hancurkan Amerika Serikat

Di bawah kesepakatan Iran dengan kekuatan dunia untuk membatasi program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi, embargo senjata akan berakhir.

AFP PHOTO / IRANIAN PRESIDENCY / HO
Presiden Iran Hassan Rouhani menghadiri pertemuan kabinet di Ibu Kota Teheran, Minggu (31/12/2017). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, DUBAI - Presiden Iran, Hassan Rouhani mengancam akan melakukan "respons yang menghancurkan" jika Amerika Serikat (AS) melanjutkan rencana untuk memperpanjang embargo perdagangan senjata konvensional Iran.

Pada tahun ini, PBB memang akan mencabut embargo tersebut pada Iran.

Di bawah kesepakatan Iran dengan kekuatan dunia untuk membatasi program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi, embargo senjata akan berakhir pada Oktober nanti.

Tapi, AS, yang keluar dari kesepakatan pada 2018, mengatakan, ingin memperpanjang embargo.

China Vs Amerika Serikat, 2 Kekuatan Laut Bersitegang di Perairan Dekat Wilayah Vietnam & Indonesia

Dikutip Kontan.co.id dilansir Reuters, dalam pidatonya pada Rabu (6/5), Rouhani mengulangi kecaman Iran atas keputusan Washington yang keluar dari perjanjian nuklir, yang dia sebut sebagai "kesalahan bodoh".

"Jika Amerika ingin kembali ke kesepakatan, mereka harus mencabut semua sanksi terhadap Teheran dan membatalkan penerapan kembali sanksi," kata Rouhani.

"Iran akan memberikan tanggapan yang menghancurkan jika embargo senjata Teheran diperpanjang".

Iran berangsur-angsur membatalkan komitmennya di bawah kesepakatan sebagai respons atas keputusan AS yang keluar dari perjanjian. 

Tetapi, Rouhani mengatakan, ingin perjanjian tersebut tetap berjalan.

Presiden Iran juga mengkritik negara-negara Eropa yang ikut dalam kesepakatan nuklir Iran tersebut, karena gagal menyelamatkan pakta itu dengan melindungi ekonominya dari sanksi AS.

"Langkah-langkah nuklir Iran bisa kembali lagi jika pihak lain dalam kesepakatan memenuhi kewajiban mereka dan menjaga kepentingan Teheran di bawah pakta tersebut," ujar Rouhani.

PAKAR Sebut Amerika Serikat dan China Berada di Era Perang Dingin yang Baru

Tak Izinkan Beli Senjata 

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo sebelumnya mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak akan mengizinkan Iran membeli senjata konvensional setelah embargo AS berakhir pada Oktober mendatang. 

"Kami tidak akan membiarkan itu terjadi," kata Pompeo.

"Kami akan bekerja dengan Dewan Keamanan AS untuk memperpanjang larangan penjualan senjata itu dan kemudian jika kami tidak bisa membuat orang lain bertindak, Amerika Serikat mengevaluasi setiap kemungkinan tentang bagaimana kami bisa melakukan itu."

Amerika Serikat pada 2018 menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran yang bertujuan untuk mencegah Teheran mengembangkan senjata nuklir dengan imbalan bantuan dari sanksi ekonomi.

Sebagai bagian dari kesepakatan itu, embargo senjata AS terhadap Iran berakhir pada bulan Oktober.

Pejabat AS yang menjadi sumber Reuters mengatakan, sebuah resolusi yang dirancang AS untuk memperpanjang embargo telah diberikan kepada Inggris, Prancis dan Jerman, dan semua pihak dalam perjanjian nuklir.

Bangkitkan Ekonomi Umat di Tengah Pandemi, Butuh Inovasi Teknologi dan Perhatian Bagi UMKM

Akan tetapi,  diplomat PBB mengatakan resolusi tersebut belum diberikan kepada 11 anggota Dewan Keamanan PBB yang tersisa, termasuk Rusia dan China.

Rusia dan Cina, yang memegang veto di dewan dan merupakan pihak dalam perjanjian nuklir, diyakini ingin menjual senjata ke Iran.

"Kegagalan perjanjian nuklir Iran sangat banyak. Salah satunya sekarang ada pada kita ... di mana China, Rusia, dan negara-negara lain dari seluruh dunia dapat menjual sistem senjata konvensional yang signifikan kepada Iran pada bulan Oktober," kata Pompeo.

"Kami mendesak mitra E3 kami untuk mengambil tindakan. Ini dalam kapasitas mereka untuk melakukan," tambahnya, merujuk pada Inggris, Prancis dan Jerman.

Beberapa diplomat Eropa mengatakan, sejak Washington menarik diri dari kesepakatan nuklir, Amerika tidak bisa lagi menerapkan sanksi. Namun Pompeo pada hari Rabu menolak argumen itu.

"Resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB sangat jelas. Kami tidak harus menyatakan diri kami sebagai peserta ... Itu ada tertulis di sana ..., "katanya.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Memanas, Iran ancam lakukan tindakan menghancurkan jika AS...

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved