Wabah Virus Corona
Bangkitkan Ekonomi Umat di Tengah Pandemi, Butuh Inovasi Teknologi dan Perhatian Bagi UMKM
Diskusi ini dimulai dengan pemaparan oleh Muhammad Lutfi, ia mengatakan saat ini kondisi perekonomian dunia sedang terguncang.
Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Di tengah pandemi yang melanda dunia, para pengusaha nasional diharapkan dapat terus membuka peluang usaha dan memperluas jaringan bisnisnya.
Oleh karena itu diperlukan berbagai upaya untuk membantu pengusaha agar tetap tangguh demi menjaga perekonomian nasional.
Hal tersebut menjadi topik pembahasan pada Talkshow Komunitas Rabu Hijrah yang mengangkat tema "Pengusaha dan Kebangkitan Ekonomi Umat" hari ini Rabu (6/4/2020) sore.
Diskusi yang dilaksanakan via Zoom Meeting ini, mengundang beberapa narasumber yang merupakan pengusaha, pelaku industri, maupun pengamat kebijakan nasional.
• UPB Berikan Bingkisan Tahunan Lebih Cepat kepada Petugas Kebersihan Kampus
Serta dihadiri oleh lebih dari 20 ketua organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan Islam Indonesia.
Pembicara yang terlibat ialah Menteri Perdagangan RI 2014 Muhammad Lutfi, Ketua Kamar Dagang Indonesia, Rosan Roslaeni, Dirut Bank Syariah Mandiri Tony Eko Boy, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Mardani H Maming, dan Arief Rosyid selaku host.
Diskusi ini dimulai dengan pemaparan oleh Muhammad Lutfi, ia mengatakan saat ini kondisi perekonomian dunia sedang terguncang.
Dunia menghadapi kondisi yang belum pernah terjadi. Ia mencontohkan Amerika Serikat yang saat ini mencatatkan sejarah great depression di mana bulan ini ada 30 juta orang yang tidak bekerja.
“Saat ini kita ini di dalam suatu terbaru di dalam sistem perekonomian yang sebenarnya kita tidak pernah alami. Di Amerika Serikat sekarang ini lebih daripada tiga puluh juta orang tidak mempunyai pekerjaan. Ini berlanjut kepada situasi yang lain di mana kita bisa melihat bahwa intervensi pemerintah itu menjadi sedemikian sedikitnya,” jelasnya.
Lutfi yang juga pernah menjabat sebagai kepala BKPM melanjutkan, saat ini dibutuhkan para pengusaha yang mampu memacu perekonomian berdasarkan industri kreativitas dan teknologi demi bisa bertahan melewati pandemi ini.
“Kita harus memacu kreatifitas dan bagaimana kita bisa memotong jalur daripada perdagangan dunia,” tambah Lutfi yang juga Pembina dari Komunitas Rabu Hijrah.
Senada dengan M. Lutfi, Ketua Kadin Rosan Roeslani sepakat bahwa perlu kerjasama antar pengusaha dan pemerintah karena perekonomian nasional yang mengalami tekanan berat.
Kondisi ini diperparah sebab ada dua hal yang terkena dampak yakni kesehatan dan ekonomi yang harus dicarikan solusinya secara bersamaan.
“Jika saya sharing dengan teman teman pengusaha. ‘Napas’ mereka tuh untuk bertahan mungkin tersisa 2 atau 4 bulan ke depan. Apabila Covid-19 berlanjut maka tekanan terhadap perekonomian akan semakin panjang oleh sebab itu kebijakan dari pemerintah kita harapkan memang fokus pada bagaimana masalah kesehatan ini dapat menjadi skala prioritas yang utama,” ujarnya.
Menurut Rosan para pengusaha kini berusaha bertahan dengan cara beradaptasi dengan perkembangan tekonologi dan industri kreatifitas.