Wabah Virus Corona
CEK FAKTA - Rezim Memaksa Kyai di Banten Disuntik dengan Dalih Ketahanan Tubuh tapi Tegas Menolak
Peristiwa tersebut merupakan upaya membawa pasien positif Covid-19 di Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk diisolasi selepas ia melakukan salat tarawih
Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Muhammad Firdaus
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Cek fakta sesungguhnya jika mendapatkan sebuah video disertai pesan melalui WhatsApp (WA) yang berisi klaim rezim yang memaksa kyai untuk disuntik dengan dalih ketahanan tubuh.
Seperti ini narasi pesan yang beredar di WA tersebut melansir dari laman covid19.go.id :
“Cepat atau lambat program rezim utk pengetesan covid 19 ke para kyai sudh di lakukan…rezim memaksa para kyai utk di suntik dgn dalih utk ketahanan tubuh dari virus..kyai di banten ini tegas menolak!!..”
• Ancaman Covid-19 Gelombang Kedua, Presiden Jokowi Instruksikan Lima Hal Penting
Berikut penjelasan lengkap perihal video beserta pesan tersebut :
Pada video yang berdurasi 1.29 detik itu terlihat pria berpakaian gamis tersebut berdebat dengan seorang petugas.
Melalui hasil penelusuran diketahui bahwa klaim pada narasi tidak benar.
Sebab, kejadian dalam video tersebut bukan terjadi di Banten.
Peristiwa tersebut merupakan upaya membawa pasien positif Covid-19 di Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk diisolasi selepas ia melakukan salat tarawih.
Dilansir dari Kompas.com, seorang pasien positif covid-19 warga Kelurahan Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menolak saat dijemput petugas medis untuk menjalani isolasi di RSUD Kota Mataram, Rabu (29/4/2020).
• Tim Pengkajian Ilmiah Poltekkes Kemenkes Pontianak Prediksi Masa Akhir Wabah Covid-19 Pada September

S diketahui juga sempat terlibat debat alot dengan petugas medis yang datang ke rumahnya.
“Sempat bersitegang dengan kami karena dia menganggap sehat tidak ada gejala,” kata Camat Cakranegara Erwan saat dikonfirmasi, pada Kamis (30/4/2020).
Saat itu, S menyanggah bahwa dirinya sakit, meskipun berdasar informasi dari Pemerintah Provinsi NTB, hasil tes swab S adalah positif corona dan harus menjalani isolasi di rumah sakit.
Selain itu, S juga diketahui pernah menghadiri sebuah acara di Gowa.
Menurut Erwan, S diketahui pernah menghadiri sebuah acara di Gowa beberapa pekan lalu.
S juga tak melaporkan hasil tes swab ke pihak kelurahan atau ketua lingkungannya, sehingga banyak warga yang tak mengetahuinya.