Virus Corona Masuk Kalbar
Cara Bupati Muda Bangun Karakter Anak di Tengah Pandemi Covid-19
Dikatakan Muda, awalnya ia berfikir bagaimana caranya menghindari kepanikan massal di tengah situasi pandemi Covid-19 ini.
Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Perlombaan azan, murattal Quran, dan menulis-membacakan surat untuk Bupati, yang diadakan oleh Pemerintah kabupaten Kubu Raya bisa menjadi pilihan bagi siswa dan siswi selama masa pengalihan aktivitas belajar mengajar di rumah.
Apalagi Pemerintah Kabupaten Kubu Raya baru-baru ini juga telah memperpanjang masa pengalihan aktivitas belajar mengajar, bagi peserta didik dari sekolah menjadi ke rumah, hingga 30 Mei 2020 Mendatang.
Langkah itupun diambil sebagai upaya pencegahan penyebaran Corona Virus Desease 2019 atau Covid-19, khususnya diwilayah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Ide awal untuk mengadakan perlombaan itupun dicanangkan oleh Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan.
• HIPMI Sambas Minta Pemerintah Cari Solusi untuk Pedagang dan UMKM
Dikatakan Muda, awalnya ia berfikir bagaimana caranya menghindari kepanikan massal di tengah situasi pandemi Covid-19 ini.
Melihat pula di kondisi pandemi ini juga dikatakannya semakin sulit, seperti banyak pembatasan, pengurangan pendapatan, banyak korban PHK dan lain-lainnya, yang itu semua bisa menimbulkan frustasi di masyarakat.
"Nah, ini saya berfikirnya itu soal kepanikan. Saya berfikir ini bagaimana caranya menghindari kepanikan setiap rumah tangga. Agar terbangun suasana yang bersemangat, yang antusias, dan membangun karakter, sekaligus belajar dirumah,"
"Jadi ini sebagai program belajar di rumah menjadi produktif, bangun karakter, imajinasi, positif, dengan menulis surat membacakan tentang masalah pandemi Covid-19 ini, ide-idenya apa. Termasuk lomba azan dan murattal Quran," kata Muda Mahendrawan kepada Tribun.
Kemudian uniknya, perlombaan yang diadakan tanpa pertemuan fisik, dengan cara menggunakan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi berupa video dan foto saja.
Diterangkan Muda, lomba ini akan berdampak positif dalam memicu aktivitas di tengah keluarga.
Sebab dalam proses pembuatan video atau foto itu melibatkan partisipasi keluarga inti, yang membuat rasa kebersamaan di dalam keluarga akan dapat semakin tumbuh.
"Apalagi dalam suasana religius, alhamdulillah suasana religius dapat terbangun, dan memasuki suasana Ramadan sangat tepat sekali."
"Sekaligus juga dapat menggaungkan agar di rumah masing-masing, dan mereka ingin tampil sehingga anak-anak kita, orang tuanya juga dapat terlibat," terang dia.
Muda pun mengajak pihak sekolah, para orangtua, dan wali murid untuk mendorong anak-anak mengikuti lomba.
Sebab menurutnya, masa belajar dari rumah harus diisi dengan praktik kegiatan yang positif.