BERTENGKAR dengan Pacar, Pria 51 Tahun Tembakkan Senjata Api Membabi Buta | 22 Orang Tewas
Penembakan itu berlangsung setidaknya di 16 lokasi yang tersebar di komunitas perkotaan sejak Sabtu waktu setempat (18/4/2020).
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Isu kepemilikan senjata api dan teror penembakan massal agaknya tak menjadi masalah di Amerika Serikat.
Di negara jirannya, Kanada, hal tersebut setidaknya juga mencuat ke publik setelah insiden penembakan massal menewaskan puluhan orang pada medio April 2020 ini.
Dikutip dari Kompas.com, Polisi setempat menyatakan, penembakan terburuk dalam sejarah Kanada ternyata dipicu pertengkaran antara pelaku dengan pacar.
• LAGI !, TNI-Polri Kontak Tembak dengan KKB di Papua | Ulah Kelompok Lekagak Telenggen ?
Gabriel Wortman membunuh sekitar 22 orang di utara dan pusat Nova Scotia pada akhir pekan lalu, dengan kekasihnya selamat dari insiden.
Jelang konferensi pers, sumber dari kepolisian kepada AP menerangkan penembakan Kanada itu dipicu pertengkaran antara Gabriel Wortman dengan si pacar.

Penembakan itu berlangsung setidaknya di 16 lokasi yang tersebar di komunitas perkotaan sejak Sabtu waktu setempat (18/4/2020).
• Sniper KKB Papua Ditembak Mati Pasukan Gabungan TNI/Polri, Kapolda Jelaskan Kronologi
Dilansir Sky News Jumat (24/4/2020), pria berusia 51 tahun itu ditembak mati oleh polisi sekitar 13 jam sejak dia melancarkan aksinya.
Kepolisian mengatakan, sejumlah jenazah ditemukan di bagian dalam maupun luar sebuah rumah yang berlokasi di kota Portapique.
Menyamar Sebagai Polisi
Otoritas meyakini, Wortman mengincar kekasihnya itu sebelum menyerang secara acak, di mana dia menyaru sebagai polisi.
Bahkan mobilnya dibuat mirip mobil patroli.
Pihak berwenang menjelaskan, dia menembak orang yang dia temui, bahkan menyerang dan membakar rumah mereka d kawasan Portapique.
Warga setempat mengungkapkan, Wortman kadang tinggal di Portapique, di mana dia merupakan pemilik usaha pasang gigi di Dartmouth.
• Tertembak Senapan Angin Saat Lihat Jeratan Burung di Atas Pohon, Warga Teluk Nibung Meninggal Dunia
Tempat praktiknya, Klinik Pasang Gigi Atlantic, sudah ditutup selama sebulan terakhir sejak virus corona menjangkiti Kanada.
Otoritas menyatakan, Gabriel Wortman tidak punya catatan kejahatan.