Virus Corona Masuk Kalbar
BREAKING NEWS - Dinkes Rapid Test 183 Warga Sanggau Kalbar, 13 Orang Hasilnya Reaktif Covid-19
Untuk yang reaktif, 12 orang karantina mandiri dan satu orang di rumah isolasi di Asrama Diklat Sanggau Permai.
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Maudy Asri Gita Utami
"Nah, dari empat orang ditelusuri keberadaannya. Akhirnya ketemu satu orang di Ketapang,"ucap Midji menjelaskan pada Tribun Pontianak, Selasa (21/4/2020).
Ternyata di Ketapang, Midji ungkapkan ada keterlambatan dalam penanganannya, padahal pihaknya sudah mengimbau mereka memeriksakan diri ke dokter.
Tapi mereka tidak mau dan abai akan imbauan, akhirnya yang bersangkutan meninggal dunia.
Memang yang bersangkutan meninggal lantaran adanya penyakit bawaan lainnya, tapi virus corona menjadi pemicu.
Kemudian, setelah yang bersangkutan meninggal dilakukanlah penelusuran dan pemeriksaa warga sekitsrnya.
Ternyata seluruhnya termasuk murid terpapar virus corona.
"Bahwa ada satu pengurus dilembaga itu, anak dan istrinya juga terpapar virus. Karena cepat diketahui, seluruh murid dilembaga itu dipulangkan dan pengelola yang lainnya diminta mengisolasi diri supaya tidak menularkan pada yang lainnya," tegas Midji.
Setelah itu, Midji menjelaskan pihaknya berhasil menemukan kembali satu diantara empat orang tersebut.
"Ternyata yang bersangkutan juga positif. Anaknya positif, menantunya juga positif dan karena sering pertemuan akhirnya beberapa muridnya juga positif," ujarnya.
Murid-murid yang positif, tidak ada gejala sama sekali seperti orang sakit.
Pasalnya imunitas tubuh masih bagus dan asupan makanan juga bagus.
Tapi kalau mereka berinteraksi lagi dengan orang lain dan orang itu ada penyakit bawaan maka berbahaya.
"Saya minta, saat ibadah dan jangan sampai ada sakit pada diri kita yang menularkan pada orang lain," tambahya.
Ia minta tolong, siapapun yang baru pulang dari luar negeri.
Baik India, Serawak ataupun dalam negeri Gowa Sulawesi ataupun dari mana saja harus memeriksakan diri secepatnya.
Pemeriksaan gratis untuk rapid test. Jangan pernah meremehkan hasil rapid test,
"Setelah kita lakukan uji swab di Lab Untan ternyata semua yang reaktif di rapid test ia juga positif di uji swab," kata Mantan Wali Kota Pontianak ini.
Ketika memeriksakan diri, Midji minta harus jujur sehingga ditangani dengan protokol kesehatan.
"Harus jujur saat memeriksakan diri. Dari mana, kontak dengan siapa. Jangan sampai seperti rumah sakit daerah yang ada di Kalbar, ada sekitar 40 orang dokter spesialis dan perawat reaktif atau positif rapid testnya," tambah Midji.
Ia menjelaskan kasian para tenaga medis yang menangani. Itu semua akibat pasien tidak jujur dan berbohong.
"Para tenaga medis harus menggunakan APD lengkap. Bagi dokter, yang praktek mandiri perhatikan APD. Jangan terlalu percaya diri berlebihan. Fakta menunjukan banyak dpkter praktek umum terpapar virus corona," tambahnya.
Saat ini, yang perlu dijaga adalah tingkat keterjangkitan.
Jangan sampai menurutnya membludak dan akan sulit menanganinya. (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak