Tokoh Pemuda Sanggau Sambut Baik Sidak Dewan Ke Pabrik Karet
Untuk itulah, Indra berharap agar masyarakat atau petani tidak perlu khwatir atau resah karena isu pabrik karet tidak berproduksi ternyata hoaks.
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Tokoh Pemuda Sanggau menyambut baik dan mendukung langkah DPRD Sanggau yang melakukan kunjungan kerja ke PT Kirana Prima untuk memastikan bahwa pabrik karet tersebut tidak berhenti produksi di tengah wabah Covid-19 ini.
"Dengan begitu tentunya masyarakat jangan khwatir lagi, Karena pabrik karet tersebut tetap beroperasi seperti biasanya. Cuman memang soal harga agak turun dan sesuai dengan kualitas juga,"katanya, Senin (20/4/2020).
Untuk itulah, Indra berharap agar masyarakat atau petani tidak perlu khwatir atau resah karena isu pabrik karet tidak berproduksi ternyata hoaks.
"Hanya saja memang persoalan harganya yang turun. Yang terpenting bahwa karet dari petani kita tetap bisa terjual,"ujarnya.
• Dishub Kalbar Wajibkan Warga yang Datang Melalui Bandara Supadio Pontianak Lakukan Karantina Mandiri
Wakil Ketua DPRD Sanggau Acam bersama Komisi III DPRD Sanggau melakukan kunjungan kerja ke PT Kirana Prima, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Senin (20/4/2020).
PT Kirana Prima merupakan pabrik karet di Kecamatan Tayan Hilir.
Hadir juga Ketua Komisi III DPRD Sanggau, Toni dan anggota Komisi III DPRD Sanggau lainya.
"Kami tadi disambut Pak Hidayat Lubis, Beliau memastikan PT Kirana Prima tidak akan berhenti berproduksi.
Malah mereka kekurangan bakan baku, bahkan mereka mendatangkan karet dari Palembang,”kata Acam melalui telpon selulernya, Senin (20/4/2020).
Untuk itulah, Acam meminta meminta kepada petani karet untuk tidak perlu khawatir dan resah dengan isu penutupan pabrik karet. Kunjungan kerja ini, lanjutnya, Untuk memastikan bahwa pabrik ini masih beroperasi atau tidak.
"Karena banyak isu yang beredar bahwa Pabrik-pabrik karet tutup. Dan puji Tuhan, isu pabrik karet tutup adalah hoaks,”tegasnya.
Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Sanggau itu menjelaskan bahwa dampak dari Covid-19 memang ada, Akan tetap tidak sampai pada penutupan pabrik karet. Dalam kondisi saat ini di tengah wabah Covid-19, pabrik karet harus tetap beroperasi untuk membantu petani karet. "Meski pun harga murah, di kisaran Rp 7 ribu perkilogram. Dan minimal 400 kilogram sudah bisa langsung jual ke pabrik,”ujarnya.
Selain itu juga, Pihaknya mengecek pengolahan limbah PT Kirana Prima.
“Terkait limbah dan lingkungannya tidak ada masalah,”tambahnya.
Kemudian, Rombongan Komisi III juga melakukan kunjungan kerja ke PT Surya Borneo Indah (SBI). Dikatakanya, Perusahaan perkebunan ini sudah lama tidak berproduksi karena masalah keuangan.