Wabah Virus Corona

Begini Cara Hong Kong Berhasil Mengendalikan Pandemi Virus Corona Covid-19 Tanpa Lockdown

angka positif virus corona di Hong Kong tercatat 715 kasus, termasuk 94 infeksi tanpa gejala, dan 4 orang meninggal dunia.

Editor: Nasaruddin
Tribun-Video/Buyung Haryo
Ilustrasi virus corona covid19 

Akan tetapi, seiring bertambahnya jumlah kasus, tes dan penelusuran ditinggalkan dan mereka memilih menerapkan lockdown total untuk membatasi pergerakan dan meminta warga tetap berada di rumah.

Iran Cabut Lockdown di Teheran Demi 2 Keuntungan | Parade Militer, Peralatan Medis Gantikan Rudal

Kesadaran masyarakat Hong Kong

Hong Kong belum menerapkan kebijakan lockdown.

Melansir Lancet Public Health, meskipun masyarakat Hong Kong tidak diwajibkan untuk tinggal di rumah, mereka memilih untuk mengubah perilaku.

Dalam sebuah survei pada Maret 2020, 85 persen responden mengaku menghindari tempat-tempat ramai, dan 99 persen responden menyatakan mengenakan masker saat meninggalkan rumah.

Perilaku ini dianggap sebagai indikasi kekhawatiran mereka.

Selama wabah SARS pada tahun 2003 yang melanda Hong Kong dan menyebabkan 299 kematian, 79 persen warga negara itu mengenakan masker.

Namun, saat pandemi flu babi pada 2009, hanya 10 persen warga yang mengenakan masker.

Para ilmuwan memperkirakan, jumlah rata-rata orang yang terinfeksi dari pembawa virus tetap berada pada angka 1 selama 8 minggu dari awal Februari ketika langkah-langkah pencegahan diberlakukan.

Hal ini dianggap berkontribusi pada pelambatan epidemi.

Prof Benjamin Cowling dari University of Hong Kong, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan, Hong Kong menunjukkan bagaimana penyakit ini dapat dikendalikan agar berdaya rusak rendah tanpa menyebabkan dampak signifikan secara ekonomi dan sosial seperti yang dialami oleh negara-negara Eropa dan AS.

"Dengan segera menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat, Hong Kong telah menunjukkan bahwa penularan Covid-19 dapat secara efektif ditahan tanpa menggunakan lockdown total yang sangat mengganggu, seperti yang terjadi di China, AS, dan negara-negara Eropa Barat," kata Prof. Benjamin.

“Pemerintah lain dapat belajar dari keberhasilan Hong Kong. Jika langkah-langkah dan respons populasi ini dapat dipertahankan, sambil menghindari stress yang bisa terjadi di kalangan masyarakat umum. Mereka secara substansial dapat mengurangi dampak lokal epidemi Covid-19," lanjut dia.

Kasus influenza juga ikut turun

Tim ilmuwan juga menemukan penurunan angka kasus influenz.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved