Virus Corona Masuk Indonesia
Update Corona 18 April 2020: Pasien Positif Covid-19 Indonesia Terbanyak di ASEAN
wabah virus corona kini semakin banyak memakan korban. termasuk di daerah-daerah di indonesia
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Jumlah pasien positif virus corona di Indonesia saat ini menjadi yang terbanyak di ASEAN.
Berdasarkan data yang disampaikan, juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto, saat ini ada 5.923 kasus virus corona Covid-19 di Indonesia.
Jumlah itu setelah ada penambahan 407 kasus positif baru virus corona pada Jumat, (17/4/2020) pukul 12.00 WIB.
Jumlah 5.923 kasus positif virus corona di Indonesia tersebut, menjadi yang tertinggi di antara negara-negara ASEAN.
Selain itu, dengan jumlah tersebut juga menjadi yang terbanyak ke-11 di Asia, melihat data Worldometers.
Dari pernyataan yang disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto, terdapat penambahan 407 kasus positif baru virus corona pada Jumat.
• China Perbaiki Data Kasus Virus Corona, Jumlah Korban Meninggal Dunia Melonjak 50 Persen
Kemudian, terjadi juga penambahan 59 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh sehingga jumlah total pasien sembuh 607 orang.
Sedangkan jumlah total pasien meninggal karena virus corona berjumlah 520 orang setelah ada tambahan 24 pasien meninggal.
Jumlah kasus virus corona di Indonesia melonjak dengan adanya tambahan 407 kasus baru.
Sementara Filipina yang sebelumnya memiliki kasus virus corona tertinggi di ASEAN melaporkan 218 kasus positif baru pada Jumat.
Berikut update jumlah kasus virus corona di ASEAN:
1. Indonesia: 5.923 kasus, 520 meninggal, 607 sembuh
2. Filipina: 5.878 kasus, 387 meninggal, 487 sembuh
3. Malaysia: 5.251 kasus, 86 meninggal, 2.967 sembuh
4. Singapura: 5.050 kasus, 11 meninggal, 683 sembuh
5. Thailand: 2.700 kasus, 47 meninggal, 1.689 sembuh
6. Vietnam: 268 kasus, 0 meninggal, 198 sembuh
7. Brunei: 136 kasus, 1 meninggal, 112 sembuh
8. Kamboja: 122 kasus, 0 meninggal, 98 sembuh
9. Myanmar: 88 kasus, 4 meninggal, 5 sembuh
10. Laos: 19 kasus, 0 meninggal, 2 sembuh
11. Timor Leste: 18 kasus, 0 meninggal, 1 sembuh
• Cegah Corona, Ini Yang Dilakukan Tim Gugus Tugas Kecamatan Pengkadan
Selain memiliki kasus positif terbanyak, korban meninggal pasien virus corona di Indonesia juga yang tertinggi di ASEAN.
Sementara jumlah pasien sembuh terbanyak berada di Malaysia.
Sementara itu, selain memiliki kasus virus corona terbanyak di ASEAN, dengan total 5.923 kasus, Indonesia juga menjadi yang terbanyak ke-11 di Asia menurut rekap Worldometers.
• Personel Gabungan Berikan Pengawasan Pendistribusian Bantuan Sembako Pemkab Sekadau
Berikut update jumlah kasus virus corona di Asia pada Sabtu (18/4/2020):
1. China: 82.692 kasus, 4.632 meninggal, 77.944 sembuh
2. Iran: 79.494 kasus, 4.958 meninggal, 54.064 sembuh
3. Turki: 78.546 kasus, 1.769 meninggal, 8.631 sembuh
4. India: 14.352 kasus, 486 meninggal, 2.041 sembuh
5. Israel: 12.982 kasus, 151 meninggal, 3.126 sembuh
6. Korea Selatan: 10.635 kasus, 230 meninggal, 7.829 sembuh
7. Jepang: 9.787 kasus, 190 meninggal, 935 sembuh
8. Arab Saudi: 7.142 kasus, 87 meninggal, 1.049 sembuh
9. Pakistan: 7.025 kasus, 135 meninggal, 1.765 sembuh
10. UEA: 6.302 kasus, 37 meninggal, 1.188 sembuh
11. Indonesia: 5.923 kasus, 520 meninggal, 607 sembuh
Cegah Tertular Covid-19
Menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh adalah satu di antara cara mencegah diri tertular virus corona Covid-19.
Namun demikian, perlu diingat bahwa untuk meningkatkan dan menjaga imunitas tubuh tidak hanya soal asupan makanan.
Hal itu juga ditunjang dengan sikap kita dalam mengantisipasi virus.
“Physical distancing. Jangan main-main dengan virus. Mau sehat kayak apa kalau dikeroyok virus yang daya tularnya tinggi, tengkurep juga kita!” ujar Dokter Ahli Gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum seperti dilansir Kompas.com.
Soal asupan makanan, yang terpenting adalah pola makan seimbang.
Sesuai dengan panduan resmi dari Kementerian Kesehatan, makanan bergizi seimbang adalah lauk-pauk, buah-buahan, sayuran, dan makanan pokok.
“Kalau kebanyakan salah salah satu jenis makanan, sudah tidak seimbang lagi,” kata Dokter Tan.
Dalam pengolahan makanan, jangan lupa untuk memperhatikan beberapa hal berikut ini:
1. Mencuci dahulu sayur dan buah dengan bersih
2. Lauk dimasak matang
3. Hindari gula, garam dan lemak berlebihan
Tan juga mengingatkan agar masyarakat mengikuti Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) seperti cuci tangan dengan sabun.
“Tangan bersih tapi meja enggak dilap. Ingat, kita sekarang berhadapan dengan virus yang enggak terlihat. Pegang-pegang fasilitas publik, habis cuci tangan ya percuma. Pakai sarung tangan lebih konyol lagi. Mindahin virusnya ke mana-mana,” kata dia.
Upaya lain untuk meningkatkan dan menjaga imunitas tubuh adalah cukup istirahat.
“Tujuh jam tidur. Tubuh bukan versi kuota unlimited,” lanjut Dokter Tan.
Selain itu, mendapatkan matahari pagi yang cukup juga bisa membantu meningkatkan imunitas.
“Bukan mataharinya mematikan virus. Jangan salah ya. Tapi membuat tubuh mampu bikin vitamin D3. Ini yang disebut meningkatkan kekebalan tubuh,” kata Tan.
Ia menjelaskan, matahari memiliki 3 gelombang cahaya yakni UVA, UVB dan UVC.
UVA ada sejak subuh, dan merupakan gelombang terpanjang matahari.
UVA ini tidak dibutuhkan oleh tubuh dan dapat menimbulkan risiko kanker dan keriput.
UVC tidak masuk ke bumi karena diserap atmosfer karena ukuran gelombangnya pendek.
Sementara, gelombang ke tiga adalah UVB yang akan sampai ke bumi saat matahari mulai dekat sekitar pukul 10.00.
UVB inilah yang bermanfaat untuk tubuh.
Untuk mendapatkan sinar matahari ini bisa dilakukan cukup selama 15 menit.
“Dapatkan cahaya matahari cukup, kena kulit langsung, jam 10 pagi, 15 menit. Agar UVB yang mengandung pro vitamin D bisa dibuat tubuh menjadi vitamin D3 yang berperan dalam sistem imunitas,” ucap Tan.
Waktu 15 menit tersebut adalah perhitungan rata-rata untuk kulit masyarakat Asia.
“Jika kulitnya gelap, mungkin sekitar 20-25 menit. Karena melanositnya (pemberi warna kulit) banyak. Jadi butuh banyak menyerap agar provit D3nya mencukupi,” kata Dokter Tan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update: Ada 5.923 Kasus Virus Corona, Indonesia Terbanyak di ASEAN, Nomor 11 di Asia"
Penulis : Rizal Setyo Nugroho
Editor : Rizal Setyo Nugroho