Virus Corona Masuk Kalbar
Fakultas Teknik Untan Pontianak Genjot Produksi APD Demi Penuhi Permintaan dari Luar Kalbar
Rustamaji menyampaikan bahwa ini adalah bentuk respon Fakultas terhadap keadaan akhir-akhir ini
Penulis: Anggita Putri | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dekan Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, Rustamaji menyampaikan bahwa memang saat ini Fakultas Teknik terus memproduksi beberapa jenis APD (Alat Pelindung Diri) untuk keperluan tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 yang menjadi garda terdepan.
Rustamaji menyampaikan bahwa ini adalah bentuk respon Fakultas terhadap keadaan akhir-akhir ini .
Maka yang bisa dilakukan diantaranya adalah sesuai kompetensi yakni membuat APD yang melibat kan mahasiswa yang di bimbing oleh dosennya.
“Ada tiga varian APD yang di produksi untuk APD yakni tudung muka (face shield) dan total yang sudah dihasilkan lebih dari 850 buah dan sudah disebarkan di Kalbar dan luar Kalbar ,” ujarnya , Jumat (17/4/2020).
Permintaan yang datang dari puar seperti dari rumah Sakit Harapan Kita di Jakarta yang memang sifatnya permintaan darurat dan beberapa rumah sakit di Cinereng Jawa Barat .
“Awalnya kita hanya produksi untuk kebutuhan di RS Untan selanjutnya karena banyak permintaan kita penuhi .
Kedua kita membuat Aerosol box yang terbuat dari Mika untuk melindungi dokter yang menangani pasien covid-19,” ujarnya.
• MANFAAT Ajaib Buah Kurma, Begini Cara Nabi Muhammad SAW Makan Kurma
Hal itu juga direspon baik oleh tenaga medis baik dokter maupun perawat dan mereka memang membutuhkan hal itu . Fakultas Teknik Untan akan terus memproduksi lebih banyak lagi karena untuk memenuhi permintaan dari Gubernur Kalbar yang akan di manfaatkan bagi tenaga medis di Faskes yang ada di Kalbar.
Ia melanjutkan bahwa para dosen membuat alat yang bisa memproduksi hand sanitizer dengan standar WHO dan alat itu bisa bekerja dengan sekali produksi berkapasitas 100 L.
“Dalam satu hari sebenarnya bisa dioperasikan 10 siklus berarti sepanjang bahan baku tersedia kita bisa hasilkan 10 L perhari, tapi semua tergantung bahan baku seperti alkohol lainnya,” ujarnya.
Selain itu membuat bilik antiseptik dan berbeda kegunaannya dengan bilik disinfektan.
“Kita buat menggunakan media ultra sonic tetapi menggunakan liquid antiseptik agar aman untuk permukaan kulit,” ucapnya.
Kemudian untuk aerosol box bahkan terus berkembang para pihak RS memang memerlukan aersol dalam jumlah besar untuk membantu ketika ada ibu yang akan melahirkan barangkali merupakan pasien PDP.
• Ketau DPRD Pontianak Harap PDAM Segera Realisasikan Keringanan Tagihan PDAM Bagi Pelanggan MBR
“Kami juga ingin membuat APD lain namun persoalan lainnya masalah bahan baku dan kami tidak sendiri juga berkolaborasi dengan pihak lainnya yang juga mendukung hal ini,” ujarnya.
Sedangkan untuk pembuatan sanitizer kemaren sudah memproduksi sebanyak 125 L alkohol yang dihasilkan tidak sampai satu jam .