Anjuran Wajib Pakai Masker dari WHO, Bupati Muda: Masyarakat Tak Perlu Panik Ketersediannya

Dalam hal ini pun Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus mendistribusikan masker kain untuk digunakan masyarakat.

Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Madrosid
IST
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan bersama Kapolres Kubu Raya, AKBP Yani Permana. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Seluruh masyarakat Indonesia kini diwajibkan untuk menggunakan masker saat melakukan aktivitas di luar rumah sesuai anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dalam hal ini pun Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus mendistribusikan masker kain untuk digunakan masyarakat.

Demi menyediakan ketersediaan masker kain tersebut, seiring pula dengan intensnya pembuatan masker yang dilakukan oleh koperasi konveksi dan para penjahit mandiri di berbagai desa di Kubu Raya.

Dan hingga kini, jumlah masker yang telah dibuat dan dibagikan nyaris menyentuh angka 36 ribu helai.

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, warga Kubu Raya kini tak perlu panik terkait ketersediaan masker.

Selain produksi dan distribusi yang masih terus berlangsung, masker juga dapat diperoleh secara cuma-cuma.

Peduli Covid 19, BNI Berbagi Masker ke Pemerintah Kabupaten Landak

“Warga Kubu Raya tak perlu panik masker langka, sulit didapat, dan mahal harganya,” ujar Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Kamis (17/4/2020).

Muda mengatakan, dari tangan para penjahit di Kubu Raya, telah dihasilkan sebanyak hampir 36 ribu masker.

Masker-masker tersebut juga telah dibagikan melalui pesanan inisiatif desa-desa maupun Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.

Dan masker telah dibagikan secara bertahap di berbagai tempat.

Hingga kini produksi masker pun masih terus berlangsung secara massal. Baik oleh koperasi konveksi ibu-ibu binaan pemerintah kabupaten maupun penjahit-penjahit mandiri rumah tangga di berbagai desa.

“Kelebihan masker kain, selain bisa dibuat sendiri sehingga mencegah penularan, juga mudah dicuci dan digunakan kembali. Jadi tak perlu dibuang dan menjadi limbah sampah,” terangnya.

Muda mencontohkan, di sejumlah negara masyarakat memproduksi sendiri masker kain, sehingga ketika terjadi wabah Covid-19 atau virus corona tidak terjadi kepanikan yang bersifat massal.

Bahkan dengan relatif cepat dapat melalui masa pandemi wabah dan melokalisasinya sehingga tak meluas.

“Ingat pengalaman negeri Jepang dengan budaya maskernya dan Republik Ceko dengan masifnya rakyat secara mandiri memakai masker kain yang dibuat sendiri. Sehingga kedua negara ini bisa tanpa ada kepanikan massal dan cepat melalui masa pandemi wabah Covid-19 dengan lebih cepat dan tak meluas,” tuturnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved