Wabah Virus Corona

Angka Kematian dan Kasus Covid-19 di Wuhan China Melonjak hingga 50% Akibat Revisi Data

Lonjakan itu terjadi karena Otoritas Kesehatan Wuhan, China telah merevisi angka kematian akibat virus corona

AFP/STR/CHINA OUT
Ilustrasi - Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 beraktivitas saat menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru. 

Lebih dari 144.000 orang meninggal karena penyakit pernapasan ini, menurut data para peneliti di Universitas Johns Hopkins.

Apakah AC Bantu Penyebaran Penularan Virus Corona? Berikut Penjelasan Hasil Penelitian di China

Lockdown Wuhan dicabut dan tanggapan Trump

Setelah dua bulan menerapkan lockdown, Wuhan telah mencabut kuncian itu pada Rabu (8/4/2020) pekan lalu.

Warga diizinkan meninggalkan kota selama bisa menunjukkan QR code warna hijau di ponselnya untuk membuktikan mereka sehat dan aman untuk bepergian.

Presiden AS Donald Trump pada 1 April pernah berujar, jumlah kematian akibat virus corona dan infeksi yang dilaporkan oleh China "tampaknya terlalu sedikit".

Namun, Robert O'Brien--penasihat keamanan nasional Trump--mengatakan dalam jumpa pers yang sama, bahwa Washington "tidak di posisi untuk mengonfirmasi angka yang keluar dari China." (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Wuhan Revisi Data Covid-19, Korban Meninggal Naik 50 Persen Jadi 3.869

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved