Sempat Terjadi Gejolak di Rutan Pontianak dan Ketapang Akibat Program Asimilasi, Dinilai Wajar
Namun hal tersebut ia ungkapkan telah diatasi oleh petugas dengan cara memberikan sosialisasi terus menerus kepada para napi yang protes
Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivas) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Kalimantan Barat, Suprobowati mengungkapkan ada gejolak di Rutan Pontianak dan Rutan Ketapang.
Hal tersebut ia nilai wajar karena adanya kecemburuan yang dirasakan para narapidana (Napi) karena program asimilasi.
"Kemaren memang ada sedikit gejolak, di Pontianak dan Ketapang ya, mereka merasa tidak puas, kejadian itu wajar menurut saya, adanya mungkin kujungan yang dibatasi, membuat mungkin ada rasa yang tidak puas yang mereka rasakan, yang kedua kan ada berberapa napi yang asimilasi rumah, nah yang narkoba dan korupsi kan ngak dapat, nah ini mungkin yang menjadi kecemburuan mereka," ungkap Suprobowati kepada wartawan, Senin (13/04/2020).
Namun hal tersebut ia ungkapkan telah diatasi oleh petugas dengan cara memberikan sosialisasi terus menerus kepada para napi yang protes.
• Dapat Program Asimilasi dari Rutan Kelas 2B Mempawah, Agus Senang Bisa Kumpul Keluarga
"Tapi kami bisa sesuai dengan Permenkumham no 10 tahun 2020 kan ada syarat-syaratnya dan kami juga menjelaskan kepada mereka bahkan bukan berarti ada diskriminatif, tentu tidak, ini dalam rangka untuk mengantisipasi penyebaran covid. Mereka pun yang asimilasi rumah, bukan berarti dibebaskan, tapi ada syarat-syarat tertentu, memang harus terpenuhi dulu syarat-syarat itu, baru bisa dapat asimilasi tersebut," ungkapnya.
Suprobowati menerangkan bentuk gejolaknya itu mereka protes, dalam satu lapas itu mereka sedikit keras. Kalau sudah posisi seperti itu, kita gak bisa lawan dengan keras juga, takutnya itulah yang bikin suasana jadi lebih panas. Kita berikan terus penjelasan kepada mereka, kita berikan alasan kenapa mereka tidak bisa mendapatkan asimilasi sedangkan yang lain bisa.
Selain itu, ia mengungkapkan napi yang protes tersebut kebanyakan dari napi narkoba, sedangkan napi korupsi terpantau lebih tenang.
"Yang banyak protes itu memang bandar narkoba lah ya, untuk napi korupsi sendiri mereka kami pantau masih cukup tenang, cuma memang ada berberapa informasi dipusat, tapi napi korupsi di Kalbar saya lihat aman-aman saja sih," tukasnya.
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak