'Berkah' untuk Gamers, Cloud Gaming Service Google Stadia Pro Kini Digratiskan 2 Bulan Saat Covid-19

Menariknya, pembebasan biaya langganan Stadia Pro berlaku untuk pengguna baru maupun para pelanggan lama.

Editor: Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA/BBC VIA KOMPAS.COM
KABAR GEMBIRA untuk Para Gamers, Cloud Gaming Service Google Stadia Pro Kini Digratiskan 2 Bulan 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Memainkan aplikasi gaming bisa menjadi alternatif memanfaatkan waktu dengan menyenangkan selama dalam masa selama masa pandemi global Covid-19 ini. 

Kabar gembira bagi gamers, lantaran banyak penyedia jasa yang terkait dengan digital gaming menyediakan layanan gratis di masa ini. 

Baru-baru ini, satu lagi penyedia layanan digital menggratiskan produknya dalam rangka membantu social distancing di tengah wabah Covid-19. 

Daftar Game Terbaru Rilis April 2020 : Mulai dari Naruto Shippuden, Tharsis Hingga Resident Evil 3

Kali ini Google mengumumkan bahwa cloud gaming service besutannya, Stadia versi Pro, dibebaskan dari biaya langganan selama dua bulan.

Penggratisan layanan ini terhitung mulai 8 April.

Terkait dengan hal ini, Vice President dan GM Google Stadia Phil Harrison mengatakan bahwa hal tersebut tak lain dilakukan untuk bantu menghibur orang-orang yang terpaksa berdiam diri di rumah untuk mengurangi risiko tertular virus corona.

Pembebasan biaya langganan Stadia Pro berlaku untuk pengguna baru maupun para pelanggan lama.

"Kalau Anda sudah berlangganan layanan berbayar, kami tak akan menagih Anda selama dua bulan ke depan," ujar Harrison dalam sebuah posting di Blog Google. 

Berikut Poster Terbaru Film Monster Hunter yang Diadaptasi Dari Video Game

Setelah masa gratis dua bulan berlalu, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Kamis (9/4/2020), pelanggan Stadia Pro harus kembali membayar biaya sebesar 9,99 dollar AS (Rp 158.000).

Namun, langganan bisa dibatalkan kapapun diinginkan.

Selain bebas biaya langganan, pelanggan Stadia Pro juga akan mendapatkan sembilan game yang bisa dimainkan secara gratis, di antaranya Destiny 2: The Collection, GRID, Gylt, dan Thumper.

Di samping Stadia Pro, Stadia kini juga tersedia dalam versi "dasar" yang bisa diakses gratis.

Syaratnya hanya memiliki akun Gmail.

Bigetron RA Kalah, Tim Kuda Hitam Morph Team Juara PUBG Mobile Dunia Games League 2020

Sebelumnya, peminat layanan ini mesti membeli bundel Google Stadia Premiere Edition seharga 129 dollar AS (Rp 2,1 juta) yang mencakup perangkat Chromecast Ultra, dan sebuah Stadia Controller nirkabel.

Perlu ditambahkan bahwa Google hanya menggratiskan Stadia di 14 negara, termasuk AS, Kanada, Inggris, dan 11 negara Eropa lain.

Layanan ini memang belum tersedia secara meluas di dunia lantaran membutuhkan koneksi internet berkecepatan tinggi.

Sekilas Tentang Google Stadia Pro

Dalam perhelatan Game Developer Conference 2019 yang digelar di San Fransisco, Amerika Serikat, Google memperlihatkan keseriusannya masuk ke industri game dengan memperkenalkan layanan " cloud gaming" bernama Google Stadia.

Dengan meluncurkan Google Stadia, raksasa asal Mountain View, AS, itu memperkenalkan suatu layanan yang bisa menjadi pioner industri cloud gaming masa depan.

Berbeda dari tawaran para pemain lainnya di industri game, Stadia tidak membutuhkan konsol khusus macam Xbox One atau PlayStation 4.

Game disalurkan secara streaming dan bisa dimainkan dari berbagai perangkat, mulai dari smartphone hingga tablet atau TV. 

FORTNITE, Server Down di Rilis Season 2 Hingga Isu Mobile Gaming Epic Games Ini Dihapus di PlayStore

Ditangani komputer bertenaga besar Google Stadia bukanlah sebuah konsol.

Ia adalah sebuah layanan streaming yang cara kerjanya mirip-mirip Spotify atau Netflix.

Bedanya, yang disalurkan bukan musik atau video, melainkan game yang bisa dikendalikan oleh pemain.

Game Stadia tidak berjalan di perangkat yang digunakan oleh pemain -misalnya smartphone atau tablet- melainkan di datacenter Google dengan komputer bertenaga besar yang bisa menjalankan game dengan mulus.

GPU AMD yang tersemat di dalam komputer Google tersebut memiliki kemampuan pemrosesan grafis hingga 10,7 teraflops.

Jauh lebih besar dari kemampuan konsol terkuat yang ada di pasaran saat ini, seperti PS4 Pro (4,2 teraflops) dan Xbox One X (6 teraflops). 

GameSnack, Game Ringan Teranyar Milik Google Ini Bisa Dimainkan di GoJek | Hp Kentang Aman

Komputer data center tersebut menjalankan sistem operasi Linux dengan prosesor custom x86 dengan kecepatan 2,7 GHz dengan fitur Hyperthreading dan AVX2.

Untuk memorinya, komputer ini memiliki RAM 16 GB dan bisa mentransfer data hingga 484 GB per detik serta dibekali dengan L2 + L3 cache sebesar 9,5 MB.

Walhasil, pemain tidak perlu khawatir menyiapkan perangkat dengan spesifikasi tinggi untuk menjalankan game dari Stadia.

Butuh Internet Kencang

Karena Stadia merupakan sebuah layanan cloud gaming, maka pemain tidak membutuhkan perangkat konsol (hardware) apapun untuk dapat memainkannya.

Hanya saja, Stadia mensyaratkan internet berkecepatan tinggi.

Seberapa Cepat?

VP Google Phil Harrison menyebutkan angka 25 Mbps.

"Meskipun, sebenarnya kami hanya menggunakan rata-rata 20 Mbps untuk mendapatkan (resolusi) 1080p dan frame rate 60 FPS," katanya, dirangkum KompasTekno dari Gamespot, Senin (25/3/2019).

Angka itu mungkin realistis di negara-negara maju macam Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang, tapi agaknya sulit dicapai di negara berkembang seperti Indonesia.

Sementara untuk memainkan game di resolusi 4K dengan frame rate yang sama, pengguna harus memiliki kecepatan Internet mencapai 30 Mbps. 

Asik Main Game Online Saat Jam Sekolah, Pelajar SMA di Putussibau Ditangkap Satpol PP

Bukan hanya masalah kecepatan, latency atau ping juga menjadi sebuah sorotan ketika menikmati konten apapun dalam bentuk streaming.

Ini artinya, pemain yang ingin menggunakan Google Stadia, selain internetnya cepat, harus memiliki koneksi internet stabil untuk menghindari buffering atau lag yang mengganggu jalannya permainan.

Gamenya sendiri bakal dijalankan di komputer data center milik Google yang telah disebutkan tadi.

Lalu, pemain cukup melakukan streaming dari peramban Google Chrome di tablet, PC, atau smartphone.

Pengguna juga bisa menjalankan layanan Stadia di perangkat TV yang dibekali dengan Chromecast.

Uniknya, pemain juga bisa berpindah-pindah perangkat sesuai keinginan, misalnya main di PC, lalu dilanjutkan di tablet.

Punya "kontroller" sendiri Untuk menunjang pengalaman menggunakan layanan cloud gaming ini, Google juga memperkenalkan sebuah controller yang dapat terhubung dengan layanan Stadia melalui WiFi.

Jika dilihat sepintas, controller tersebut serupa dengan perangkat sejenis pada umumnya. 

ASEAN Para Games Filipina Diundur, Atlet Asal Kalbar Tetap Enjoy

Namun, controller itu dapat terhubung langsung ke pusat data Stadia sehingga pemain dapat langsung memakainya, tanpa harus melakukan konfigurasi tertentu pada perangkat yang digunakan untuk streaming.

Controller untuk Stadia tersebut juga memiliki layanan Google Assistant sehingga pemain bisa mendapat panduan tertentu untuk menyelesaikan setiap babak di dalam sebuah game.

Game baru sedikit Untuk saat ini, belum bisa dipastikan game apa saja yang bakal tersedia di layanan besutan Google ini.

Di panggung GDC 2019, Google hanya memamerkan sekelumit game, seperti Doom Eternal dan Assasin's Creed Odyssey, yang bisa dijalankan dengan Google Stadia.

Meski begitu, pihaknya menjanjikan bakal ada game-game lain yang bakal bisa berjalan di bawah layanan Google Stadia.

Sebab, sudah ada lebih dari 100 studio game yang memiliki kit pengembang guna melakukan porting game ke layanan Stadia.

Studio game baru yang bernama Stadia Games & Entertainment juga bakal mengembangkan game yang secara eksklusif bakal tersedia di Google Stadia.

Artinya, game ini tidak akan tersedia di konsol jenis apapun.

Harga dan ketersediaan belum jelas Meski layanan cloud gaming Stadia ini diperkenalkan Google dengan rasa percaya diri, belum bisa dipastikan bagaimana nantinya soal mekanisme kepemilikan game di layanan ini. 

Klasemen dan Hasil PUBG Mobile Dunia Games League 2020 Senilai Rp 1,6 Miliar, Bigetron RA Dipuncak

Belum jelas apakah Google bakal menerapkan mekanisme subscription atau berlangganan, seperti halnya Netflix, atau mungkin sistem "rental" game tertentu untuk bisa memainkan game lewat layanan Google Stadia.

Ketersediaan layanan Stadia ini pun masih misteri.

Google baru sebatas memastikan layanan game streaming Stadia akan dirilis pada tahun 2019 ini.

Wilayah yang akan pertama kali kebagian Stadia adalah Amerika Serikat, Kanada, Inggris dan sebagian besar Eropa.

Belum ada tanda-tanda layanan ini akan diluncurkan di kawasan Asia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Layanan "Cloud Gaming" Google Stadia Pro Digratiskan Dua Bulan", https://tekno.kompas.com/read/2020/04/09/19100047/layanan-cloud-gaming-google-stadia-pro-digratiskan-dua-bulan dan dengan judul "Apa Itu Google Stadia, Layanan "Streaming" Game yang Tak Butuh Konsol?", https://tekno.kompas.com/read/2019/03/25/20550087/apa-itu-google-stadia-layanan-streaming-game-yang-tak-butuh-konsol-?

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved