Virus Corona Masuk Kalbar
BANTAH Pembiaran Pasien Covid-19 Menunggu Lama, Sutarmidji Pastikan Layanan RSUD Soedarso Sesuai SOP
Ia mengajak semua berfikir, yang bersangkutan sudah ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP) di Jakarta.
Penulis: Syahroni | Editor: Maudy Asri Gita Utami
Apabila di Jakarta sudah menjadi ODP, maka saat di Pontianak misalnya harus dijelaskan serinci-rincinya.
"Jangan menyembunyikan apa yang terjadi an apa yang dialami. Dari penjelasan itu kan dokter akan mengambil kesimpulan. ODP, PDP dan pemeriksaan selanjutnya akan dilakukan," tegasnya.
Maka dokter bisa saja melakukan rontgen dan rapid test.
Dokter pasti disebutnya selalu waspada.
"Jangan sampai seperti pasien kemarin, dia tidak terus terang itu. Terahhir petugas rumah sakit ngomong bahwa, anda istirahat saja di rumah."
"Dia baru mengeluarkan bahwa dia ada surat kartu kewaspadaan kesehatan dan dia ternyata ODP di Jakarta," tambahnya.
Harisson menegaskan ada yang disembunyikan tersebutlah membuat petugas kesehatan lengah dalam menangani.
Maka perlu diketahui setiap masyarakat, ketika konsultasi atau berobat harus berterus terang.
Sehingga petugas kesehatan melakukan pemeriksaan sesuai prosedur.
Pasien Corona Sempat Kabur
Diberitakan sebelumnya, masyarakat Pontianak sempat dihebohkan dengan beredarnya pesan berantai di dalam grup whatsApp bahwa ada seorang pasien virus corona atau Covid-19 yang kabur dari RSUD Soedarso Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).
Hal tersebut dibenarkan Gubernur Kalbar, Sutarmidji saat diwawancarai, Selasa (7/4/2020).
Namun menurut Sutarmidji, yang bersangkutan telah kembali lagi ke RSUD Soedarso.
"Kita sedang beri pemahaman pada yang bersangkutan agar mau dirawat di rumah sakit, dia datang sendiri memeriksakan diri cuma tidak mau diisolasi di RS," ucap Sutarmidji.
Ia menegaskan pasien yang sebelumnya sudah melakukan pemeriksaan rapid test di Jakarta dan dinyatakan positif tersebut akan dikarantina ketat.