Virus Corona Masuk Kalbar

8 Warga Sekadau Reaktif Gejala Corona Hasil Rapid Test, Kadiskes Pastikan Isolasi Ketat

Dari 22 warga yang dilakukan rapid test terdapat delapan orang hasilnya reaktif corona atau Covid-19

Penulis: Marpina Sindika Wulandari | Editor: Syahroni
NET
DAPAT Pengakuan Dunia & Telah Diteliti, Profesor Sebut Daun Tumbuhan Ini Bisa Cegah Virus Corona 

8 Warga Sekadau Reaktif Gejala Corona Hasil Rapid Test, Kadiskes Pastikan Isolasi Ketat

SEKADAU, TRIBUN - Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau terus melakukan rapid test pada warga yang mempunyai resiko tertularnya virus corona atau Covid-19.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau, Henry Alpius menuturkan dari sejumlah warga yang dilakukan rapid test hasilnya ada sebagian reaktif.

Dari 22 warga yang dilakukan rapid test terdapat delapan orang hasilnya reaktif corona atau Covid-19.

Bahkan mereka yang hasilnya reaktif berstatus orang tanpa gejala (OTG).

Kadiskes menjelaskan, rapid test terhadap 22 orang dan mendapati hasil delapan orang reaktif rapid test, namun tidak menunjukkan gejala.

"Untuk pasien yang sudah ditingkatkan statusnya delapan orang. Dengan status orang tanpa gejala. Jadi ODP, OTG, dan PDP," jelas Henry Alpius saat diwawancarai, Rabu (8/4/2020).

Terkait dengan perkembangan OTG ini, Kadiskes menekankan, screening awal bukanlah penentu positif atau negatifnya seseorang terhadap virus corona.

Meski begitu untuk saat ini delapan orang OTG tersebut akan diberlakukan isolasi ketat.

"Walaupun kita belum mengatakan ini positif atau negatif, kita laksanakan tindakan pencegahan. Jadi selama 14 hari bagi yang reaktif kita lakukan isolasi ketat," tambah Henry.

Selanjutnya dalam tujuh hari kedepan, akan lakukan screening ulang rapid test kepada delapan orang tersebut.

BREAKING NEWS - Pasien Corona Sempat Kabur dari Rumah Sakit Pontianak, Ini Kata Gubernur Sutarmidji

Kemudian jika setelah tujuh hari dilakukan rapid test hasilnya tetap reaktif, maka dilanjutkan dengan polymerase chain reaction (PCR).

"PCR itulah yang berfungsi untuk mendiagnosis apakah positif corona atau tidak," ujar Henry saat mengikuti rapat menyikapi ODP yang reaktif di kantor Bupati Sekadau.

Untuk saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau juga sedang merawat satu orang diruangan isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau.

Namun pasien tersebut belum dapat dikatakan berstatus PDP, lantaran masih menunggu hasil penanganan lebih lanjut.

Pasien tersebut juga diketahui usai melakukan perjalanan ke wilayah terjangkit sebelumnya.

Tim Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 di Kabupaten Sekadau menggelar rapat tindak lanjut terhadap hasil Rapid Test, di Kabupaten Sekadau.

Wakil Bupati Sekadau, Aloysius meminta posko pengamanan jalur masuk dan keluar Kabupaten Sekadau harus segera difungsikan.

Yakni titik perbatasan antara Sanggau-Sekadau dan Sekadau-Sintang sesuai dengan petunjuk teknis dan sesuai dengan anggaran yang tersedia, agar orang-orang yang masuk Kabupaten Sekadau dapat didata.

Sementara untuk ODP di Kabupaten Sekadau, Aloysius mengatakan nantinya akan dilakukan rapid test secara bertahap.

"Kita sudah pesan lagi, sesuai instruksi Gubernur Kalbar, semua orang yang dalam status ODP kita patut laksanakan rapid test, termasuk orang-orang yang sudah kontak langsung dengan ODP," kata Aloysius.

Wakil ketua umum gugus tugas itu juga meminta agar masyarakat dapat melaporkan jika ada sanak saudara atau tetangga yang baru tiba dari luar Sekadau, khususnya wilayah terjangkit agar segera diambil tindakan oleh tim gugus tugas.

Sedangkan bagi delapan orang yang saat ini berstatus orang tanpa gejala dan akan diberlakukan isolasi ketat.

Wakil Bupati Sekadau itu meminta agar dalam pelaksanaan isolasi ketat, kebutuhan pokok pasien harus diperhatikan.

Lantaran pasien yang menjalani isolasi ketat tidak diperbolehkan keluar rumah. 

 Bantuan Alat Pelindung Diri

Camat Nanga Mahap, Acung Yulius berterima kasih atas bantuan alat pelindung diri (APD) dari organisasi Pemuda Katolik Kabupaten Sekadau, di Kecamatan Nanga Mahap, Kebupaten Sekadau, Kalbar.

"Yang mana pada saat ini kami ke Kecamatan Nanga Mahap, juga merasa takut akan adanya virus ini dan dengan adanya kegiatan ini membantu mengurangi rasa ketakutan masyarakat," kata Acung Yulius.

Camat Nanga Mahap itu mengatakan pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang cara-cara mencegah penyebaran virus corona.

Terlebih dengan jumlah penduduk di Kecamatan Nanga Mahap yang mencapai 25.000 jiwa, camat menyebut perlu adanya kewaspadaan dari masyarakat.

"Dalam berkumpul membatasi waktu, Forkopimcam Nanga Mahap juga selalu patroli setiap malam membatasi kegiatan-kegiatan masyarakat dan sebagainya," ujarnya.

Senada dengan camat, Ketua Pemuda Katolik Komisaris Anak Cabang Nanga Mahap, Paulus Maro mengucapkan banyak terimakasih kepada penasehat awam Pemuda Katolik yang telah berkontribusi dalam kegiatan sosial itu.

"Kegiatan pada hari ini beru pertama kalinya dilaksanakan dan harapannya dengan adanya Satgas pencegahan penyebaran Covid-19, kegiatan serupa dapat dilaksanakan kembali," ujar Maro.

Sementara itu warga sekitar, Sukandi bersyukur mendapatkan bantuan APD dari organisasi Pemuda Katolik lantaran APD berupa masker tersebut memang sulit untuk didapatkan saat ini.

Ia berharap virus Corona dapat segera berlalu dan di jauhkan dari wilayah tempat tinggalnya
"Setiap hari masih banyak yang keluar masuk Nanga Mahap, ya semoga virus Corona itu dijauhkan lah dari kami," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved