Virus Corona Masuk Kalbar

Gubernur Sutarmidji Kesal Pasien Positif Corona Pulang Dari Jakarta Lolos Menggunakan Pesawat

Kita sesalkan aja, kok bisa pasien positif pulang dengan pesawat lagi, itu yang duduk dekat dia bisa tertular juga

Penulis: Syahroni | Editor: Syahroni
IST/Kolase
Gubernur Sutarmidji Kesal Pasien Positif Corona Pulang Dari Jakarta Lolos Menggunakan Pesawat. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat ( Kalbar ), Sutarmidji menyesalkan ada pasien positif corona dari hasil rapid test bisa kembali dari Jakarta.

Menurut Sutarmidji, pasien dengan status positif meskipun hasil rapid test tidak boleh bepergian.

Saat bersangkutan menaiki pesawat, maka dikhawatirkan ia menularkan virus corona atau Covid-19 dengan penumpang lainnya.

“Kita sesalkan aja, kok bisa pasien positif pulang dengan pesawat lagi, itu yang duduk dekat dia bisa tertular juga,” ucap Sutarmidji saat diwawancarai, Selasa (7/4/2020).

BREAKING NEWS - Pasien Corona Sempat Kabur dari Rumah Sakit Pontianak, Ini Kata Gubernur Sutarmidji

Saat tiba di Pontianak, Sutarmidji memastikan pasien tersebut akan diisolasi secara ketat.

Dua kali dilakukan rapid test tehadap yang bersangkutan dinyatakan positif corona.

Pertama dilakukan rapid test di Jakarta dan hasilnya positif.

Kemudian yang bersangkutan pulang ke Pontianak dan dilakukan rapid test di Soedarso hasilnya juga positif.

Demi Keselamatan, Sutarmidji Minta Seluruh Peserta Acara Keagamaan di Kapuas Hulu Diuji Rapid Test

BREAKING NEWS - Dinkes Umumkan Hasil Rapid Test, Enam Warga Pontianak Dinyatakan Reaktif Covid-19

Saat melakukan pengecekan di Instalasi Gawat Darurat Soedarso, pasien tersebut sempat kabur dan akhirnya kembali lagi.

Namun setelah kembali di RSUD Soedarso, yang bersangkutan menurut Midji beralasan lama mendapatkan layanan sehingga ia keluar terlebih dahulu.

Saat ini, seluruh anggota keluarganya berstatus orang dalam pengawasan (ODP) dan dipantau ketat oleh Puskesmas.

Enam Warga Pontianak Reaktif Corona

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu menyampaikan hingga saat pihaknya menerima 460 Pcs rapid test.

Sebagian disebutnya sudah dipakai dan digunakan pada pasien dalam pengawasan (PDP) serta orang dalam pemantauan (PDP) yang beresiko.

Selain itu, rapid test juga digunakan untuk para petugas medis yang mempunyai resiko terjangkitnya virus corona atau Covid-19.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved