Virus Corona Masuk Kalbar

Kisah Pengusaha Catering di Kalbar di Tengah Wabah Covid-19, Makanan Jadi Basi karena Pesta Batal

Kerugian sekarang hampir Rp 90 jutaan, karena ada barang berupa makanan yang sudah dibeli dan sudah disipakan tapi enggak jadi

Editor: Safruddin
Tribunnews.com
Ilustrasi dapur, foto tidak terkait berita. Pengusaha catering di Kalbar mengalami kerugian puluhan juta akibat wabah virus corona. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dampak wabah virus corona Covid-19 di Kalbar mulai dirasakan pengusaha catering.

Sejak Covid-19 merebak, banyak konsumen membatalkan pesanan dan menunda hajatan.
Dampaknya, pengusaha katering merugi hingga puluhan juta bahkan Rp 90 juta.

Maklumat Kapolri Nomor Mak/2/III/2020 Tentang Kepatuhan Terhadap Kebijakan Pemerintah dalam Penanganan Penyebaran Virus Corona yang satu di antara isinya melarang resepsi pernikahan.

Ada puluhan acara resepsi pernikahan yang ditunda hingga dibatalkan selama Maret dan April 2020 ini.

"Kerugian sekarang hampir Rp 90 jutaan, karena ada barang berupa makanan yang sudah dibeli dan sudah disipakan, tapi enggak jadi, maka makanan itu basi," kata Direktur Sanur Catering dan Dekorasi Pontianak Fuad Alwi Almuthahar.

Fuad menjelaskan itu saat ditemui Tribunpontianak.co.id di Kantor Sanur Catering dan Dekorasi di Jl Wansagaf, Senin (30/2/2020).

Fuad mengatakan, industri catering sepi dan bahkan terpaksa harus dihentikan untuk sementara waktu.

Fuad menyebutkan, ada 15 klien di Maret dan 10 klien di April.

Jika ditotal, ada 25 klien berupa pesta pernikahan yang menjadi pelanggannya.

Namun akibat wabah corona, acara 25 klien ini terpaksa ditunda dan bahkan ada yang dibatalkan.

"Ada sekitar 15 klien bulan ini dan 10 klien dibulan April. Totalnya ada 25 klien. Tiga klien saya dibatalkan dan sisanya 22 klien reschedule. Waktu, tanggal dan harinya kapan, kita blum bisa memastikan," jelas Fuad.

Akibat penundaan jadwal tersebut, Fuad menilai nantinya akan ada jadwal klien yang bersamaan.

Jika itu terjadi, lanjutnya, harus ada penambahan tim atau karyawan di usaha catering miliknya ini.

"Akibat ini akan ada penumpukan jadwal, bisa satu hari bersamaan empat sampai lima klien. Misalnya Juni ini, jadi harus ada penambahan tim," bebernya.

Fuad berharap para klien bisa memahami situasi dan kondisi yang terjadi.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved