Wabah Virus Corona
Tanda Kamu Harus Segera Lakukan Rapid Test Deteksi Corona, Mulai Rasakan Gejala-gejala Ini
Dilansir dari situs medicaldaily.com yang menyatakan bahwa demam, batuk kering, dan napas pendek, merupakan gejala utama terpapar virus corona
IgM adalah antibodi yang terbentuk saat pertama kali terinfeksi oleh virus ataupun jenis bakteri baru.
Bisa dibilang, IgM adalah antibodi yang pertama kali mempertahankan kondisi tubuh kita.
Kadar IgM dalam tubuh akan meningkat ketika tubuh merasa akan terinfeksi, hal ini terjadi sebagai fase awal persiapan melawan virus dan bakteri.
Lalu, kadar IgM akan menurun dan digantikan oleh IgG yang akan melindungi tubuh dalam jangka waktu yang lebi lama.
Maka, nantinya orang yang akan menjalani tes ini kurang lebih akan menjalani pemeriksaan sebagai berikut ini.
Sampel darah diambil sedikit dari ujung jari
Sampel tersebut diteteskan pada alat rapid test
Cairan pelarut sekaligus reagen akan diteteskan di tempat tersebut
Setelah 10-15 menit, hasilnya akan tampak berupa garis.
Jika hasilnya positif maka kemungkinan orang tersebut mengalami infeksi.
Tetapi, hasil rapid test tidak bisa langsung dijadikan acuan untuk menganggap pasien tersebut positif terinfeksi virus corona.
Jika hasil rapid test menunjukkan positif, maka orang tersebut harus menjalani pemeriksaan lebih lajut dengan metode swab tenggorokan dan hidung.
Hasil swab inilah yang akan menjadi acuan seseorang dinyatakan negatif atau positif.
Yang perlu diketahui seputar hasil rapid test
Rapid test memang bisa mempercepat penyaringan dan deteksi virus corona.
Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait rapid test tersebut.
Hasil rapid test tidak 100% akurat dan masih ada faktor-faktor lainnya yang membuat alat ini mengeluarkan hasil negatif.
Medical editor SehatQ dr. Anandika Pawitri mengatakan bahwa rapid test dengan metode antibodi ini merupakan tindakan skrining, bukan konfirmasi.
Untuk memutuskan kasus tersebut positif atau negatif adalah dengan melakukan swab.
“Saat alat itu membaca bahwa di tubuh kita ada IgG dan IgM yang terbentuk, itu artinya ada dua hal. Pertama, dia memang terinfeksi corona, atau kedua, dia bisa aja cross reaction antibody dengan virus lain,” ungkapnya, seperti dilansir dari Kompas.com.
Ia juga mengatakan bahwa pemeriksaan rapid test negatif juga bsa terjadi karena antibodi Covid-19 belum terbentuk di tubuh.
Dengan kata lain, pemeriksaan negatif padahal didalam tubuh sudah terjangkit virus corona bisa terjadi ketika antibodi belum terbentuk.
Selain itu, dr. Anandika juga menambahkan bahwa virus corona adalah virus yang baru dan masih banyak sifat-sifatnya yang belum diketahui secara jelas, ternasuk waktu terbentuknya antibodi.
Sehingga, meski rapid test menunjukan negatif, tetap disarankan untuk menkarantina diri selama kurang lebih 14 hari.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ratusan Ribu Alat Rapid Test Corona Masuk Indonesia, Ini Cara Kerjanya" dan di Tribunstyle.com dengan judul Badan Demam dan Takut Kena Corona? Ini Tanda-tanda Kamu Wajib Rapid Test Covid-19