Wabah Virus Corona

Tanda Kamu Harus Segera Lakukan Rapid Test Deteksi Corona, Mulai Rasakan Gejala-gejala Ini

Dilansir dari situs medicaldaily.com yang menyatakan bahwa demam, batuk kering, dan napas pendek, merupakan gejala utama terpapar virus corona

Editor: Dhita Mutiasari
Kompas.com
Tanda Kamu Harus Segera Lakukan Rapid Test Deteksi Corona, Mulai Rasakan Gejala-gejala Ini 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Virus Corona penyebab Covid-19 menyerang hampir seluruh kalangan usia tanpa memandang latar belakang.

Meskipun usia di atas 50 tahun yang paling rentan, kalangan anak muda juga harus waspada.

Dibeberapa kasus, gejala virus corona pada usia muda kadang tidak terdeteksi.

Gejala virus corona atau Covid-19 paling umum adalah demam, letih lesu dan batuk kering.

Beberapa pasien mungkin juga mengalami pilek, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan sakit nyeri atau diare.

Seperti diungkap oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Gejala virus corona SARS-CoV-2 yang dirasakan penderita Covid-19 bisa berbeda-beda.

Ciri-ciri utama infeksi virus corona adalah demam, batuk kering, dan sesak napas.

Namun, ada pengidap yang tidak merasakan gejala tersebut. Mereka hanya pilek. Ada juga kasus yang parah membuat paru-paru pasien meradang dan terisi cairan.

Kenali juga gejala-gejala yang menunjukkan terinfeksi virus corona dan inilah tanda-tanda kamu harus melalukan Rapid Test.

Tak kalah penting juga, apabila kita mengetahui gejala seputar infeksi virus corona. 

Namun, terkadang pemahaman mengenai gejala seputar coronavirus menjadikan orang waspada dan sebisa mungkin memeriksakan dirinya ke rumah sakit terlebih dulu. 

Perlu diketahui berikut tanda - tanda utama terinfeksi virus corona yang menjadi peringatan bagi masyarakat dan harus segera melakukan pemeriksaan ke rumah sakit untuk jalani Rapid Test Covid-19. 

TIPS Sehat dan Aman Berkendara Roda Dua di Masa Pandemi Covid-19, Ikuti Langkah #Cari_Aman Ini

1. Mengalami gejala umum  

Dilansir dari situs medicaldaily.com yang menyatakan bahwa demam, batuk kering, dan napas pendek, merupakan gejala utama terpapar virus corona.

Awalnya, arahan untuk melakukan perawatan hanya bagi mereka yang terkena langsung dari orang positif terinfeksi.

Namun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat telah mengizinkan siapa saja boleh diuji, dengan catatan memang mengalami gejala yang telah disebutkan.

Menurut Maureen Ferran, seorang profesor biologi di Rochester Institute of Technology, mencatat dalam sebuah artikel yang diterbitkan The Conversation bahwa tidak layak untuk menguji semua orang yang sakit di Amerika Serikat.

2. Memang berada dalam kelompok yang diprioritaskan

Mayoritas dari tenaga kesehatan menyetujui untuk memprioritaskan pengujian hanya bagi orang-orang yang berisiko tinggi terpapar virus corona.

Golongan itu diantaranya:

Petugas kesehatan yang telah melakukan kontak dengan pasien, Orang-orang yang berada di daerah dengan tingkat gejala yang tinggi, dan Orang-orang yang berusia 65 tahun keatas dengan penyakit bawaan kronis seperti penyakit jantung, paru-paru atau diabetes.

Sesuai dengan pernyataan CDC yaitu jika kalian memiliki gejala - gejala seperti kesulitan bernapas, nyeri atau mengalami sakit dada, ketidakmampuan untuk berdiri dan kebiruan dibibir atau wajah, maka harus segera mendapatkan perhatian sekaligus penanganan dari medis. 

Selain itu, ada juga kondisi lain, yakni melakukan kontak langsung dari orang yang terinfeksi virus corona.

3. Secepatnya melakukan tes 

Apabila kalian merasa pernah melakukan kontak langsung dengan pasien yang terinfeksi Covid-19, maka kamu berada dalam prioritas tinggi dan segera melakukan pemeriksaan. 

Dalam beberapa kasus juga, ada permintaan dari dokter yakni orang-orang tanpa gejala lebih baik melakukan karantina mandiri dan selalu memantau suhu tubuh mereka.

Namun dalam kasus yang lain, orang-orang dengan gejala ringan justru diminta langsung melakukan tes.

Sehingga, jika kalian merasa pernah terpapar langsung dengan seseorang yang positif Covid-19 maka kalian harus segera menguhubungi tim medis. 

Hal itu bertujuan untuk diberikan panduan lebih lanjut dan menghindari kejadian lebih buruk bahkan tak diinginkan. 

Begini Cara Rapid Test

Pemerintah Indonesia akan mendatangkan ratusan ribu alat rapid test untuk mendeteksi infeksi virus corona atau Covid-19.

Melakukan tes masal dengan menggunakan alat rapid test sama seperti dengan yang dilakukan oleh Korea Selatan untuk menekan angka penyebaran infeksi virus corona.

Hal ini menjadi salah satu cara pengganti lockdown atau menutup sebuah wilayah.

Dengan alat rapid test, maka Indonesia bisa melakukan tes secara masal dengan hasil yang lebih cepat didapatkan.

Rapid Test

Dilansir dari Kompas.com, Rapid test adalah salah satu metode pemeriksaan cepat untuk melihat suatu infeksi virus tertentu pada tubuh.

Sebenarnya, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk rapid test, akan tetapi pada kasus Covid-19 ini Indonesia akan menggunakan metode pemeriksaan IgG dan IgM yang diambil dari sampel darah.

Dari sampel darah pasien tersebut yang akan dicari adalah IgG dan IgM.

Lalu, apa itu IgG dan IgM?

IgG

IgG adalah jenis antibodi yang paling banyak terdapat pada darah dan cairan tubuh lainnya.

Jenis antibodi ini bertugas untuk melindungi tubuh dari infeksi dengan cara mengingat bakteri atau virus yang sebelumnya pernah terpapar pada tubuh.

Sehingga, saat virus iru kembali, tubuh sudah tau dan akan melawannya secara otomatis.

IgM

IgM adalah antibodi yang terbentuk saat pertama kali terinfeksi oleh virus ataupun jenis bakteri baru.

Bisa dibilang, IgM adalah antibodi yang pertama kali mempertahankan kondisi tubuh kita.

Kadar IgM dalam tubuh akan meningkat ketika tubuh merasa akan terinfeksi, hal ini terjadi sebagai fase awal persiapan melawan virus dan bakteri.

Lalu, kadar IgM akan menurun dan digantikan oleh IgG yang akan melindungi tubuh dalam jangka waktu yang lebi lama.

Maka, nantinya orang yang akan menjalani tes ini kurang lebih akan menjalani pemeriksaan sebagai berikut ini.

Sampel darah diambil sedikit dari ujung jari

Sampel tersebut diteteskan pada alat rapid test

Cairan pelarut sekaligus reagen akan diteteskan di tempat tersebut

Setelah 10-15 menit, hasilnya akan tampak berupa garis.

Jika hasilnya positif maka kemungkinan orang tersebut mengalami infeksi.

Tetapi, hasil rapid test tidak bisa langsung dijadikan acuan untuk menganggap pasien tersebut positif terinfeksi virus corona.

Jika hasil rapid test menunjukkan positif, maka orang tersebut harus menjalani pemeriksaan lebih lajut dengan metode swab tenggorokan dan hidung.

Hasil swab inilah yang akan menjadi acuan seseorang dinyatakan negatif atau positif.

Yang perlu diketahui seputar hasil rapid test

Rapid test memang bisa mempercepat penyaringan dan deteksi virus corona.

Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait rapid test tersebut.

Hasil rapid test tidak 100% akurat dan masih ada faktor-faktor lainnya yang membuat alat ini mengeluarkan hasil negatif.

Medical editor SehatQ dr. Anandika Pawitri mengatakan bahwa rapid test dengan metode antibodi ini merupakan tindakan skrining, bukan konfirmasi.

Untuk memutuskan kasus tersebut positif atau negatif adalah dengan melakukan swab.

“Saat alat itu membaca bahwa di tubuh kita ada IgG dan IgM yang terbentuk, itu artinya ada dua hal. Pertama, dia memang terinfeksi corona, atau kedua, dia bisa aja cross reaction antibody dengan virus lain,” ungkapnya, seperti dilansir dari Kompas.com.

Ia juga mengatakan bahwa pemeriksaan rapid test negatif juga bsa terjadi karena antibodi Covid-19 belum terbentuk di tubuh.

Dengan kata lain, pemeriksaan negatif padahal didalam tubuh sudah terjangkit virus corona bisa terjadi ketika antibodi belum terbentuk.

Selain itu, dr. Anandika juga menambahkan bahwa virus corona adalah virus yang baru dan masih banyak sifat-sifatnya yang belum diketahui secara jelas, ternasuk waktu terbentuknya antibodi.

Sehingga, meski rapid test menunjukan negatif, tetap disarankan untuk menkarantina diri selama kurang lebih 14 hari.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ratusan Ribu Alat Rapid Test Corona Masuk Indonesia, Ini Cara Kerjanya" dan  di Tribunstyle.com dengan judul Badan Demam dan Takut Kena Corona? Ini Tanda-tanda Kamu Wajib Rapid Test Covid-19

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved