Wabah Virus Corona
Australia Uji Coba Pra-klinis Vaksin Covid-19 Terhadap Musang, Butuh Berapa Lama Produksi untuk Umum
Lebih lanjut, tahap pertama telah dilakukan pengujian pra-klinis oleh Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO).
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SYDNEY - Satu langkah ke depan dilakukan Badan Sains Nasional Australia terhadap pencarian vaksin untuk menghentikan wabah virus corona atau covid-19.
Dikutip dari Kontan.co.id dilansir Reuters, pada Kamis (2/4/2020), Badan Sains Nasional Australis telah memulai tahap pertama pengujian vaksin potensial untuk Covid-19 tersebut.
Sejumlah kalangan memang telah berupaya melakukan perlombaan global untuk menghentikan pandemi virus corona baru.
Lebih lanjut, tahap pertama telah dilakukan pengujian pra-klinis oleh Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO).
Pengujian itu dilakukan terhadap musang dengan dua vaksin potensial tersebut sedang berlangsung, di fasilitas keamanan biologi tingkat tinggi dekat Melbourne.
• Aksi Protes Bantuan di Tengah Lockdown Covid-19, Presiden Duterte: Tembak Mati Saja Perusuh
Namun, butuh berapa waktu berapa lamakah jika vaksin itu berhasil diujicoba sehingga bisa diproduksi untuk umum?
Direktur Kesehatan CSIRO, Rob Grenfell menjelaskan kepada Reuters bahwa pengujian fase pertama vaksin tersebut akan memakan waktu sekitar tiga bulan.
Tapi, setiap vaksin yang kelak mereka produksi tidak akan tersedia untuk umum sebelum akhir tahun depan.
"Kami masih berpegang teguh pada 18 bulan untuk pengiriman vaksin kepada konsumen umum," kata Grenfell dari Melbourne dalam sebuah wawancara melalui Skype.
"Sekarang, tentu saja, bisa berubah. Ada banyak tantangan teknis yang harus kami lalui".
Grenfell menyebutkan, para ilmuwan bekerja dalam kecepatan "luar biasa", mencapai tahap pengujian pra-klinis dalam delapan minggu, sebuah proses yang biasanya memakan waktu hingga dua tahun.
"Jadi, ini adalah kecepatan yang sedang terjadi saat ini," sebutnya.
• Ancaman Serbuan Virus Corona Gelombang Kedua, China Kembali Lockdown Total Sebuah Provinsi
Lebih dari 850.000 orang telah terinfeksi virus corona di 207 negara dan wilayah, serta menewaskan lebih dari 42.000 orang.
Australia telah melaporkan sekitar 5.200 kasus dan 24 kematian.
Grenfell mengharapkan, uji coba manusia terhadap salah satu dari dua kandidat vaksin akan berlangsung akhir bulan ini atau awal bulan depan.
Menurut CSIRO, pengujiannya akan mencakup efikasi dan mengevaluasi cara terbaik untuk memberikan vaksin guna perlindungan yang lebih baik, termasuk injeksi intra-otot dan semprotan hidung.
CSIRO adalah organisasi penelitian pertama di luar China yang berhasil mengembangkan versi virus corona yang mereka lakukan di laboratorium untuk memungkinkan studi pra-klinis pada Covid-19.
Pada Februari, mereka mengonfirmasi musang bereaksi terhadap virus corona dalam suatu reseptor tertentu pada sel-sel pernapasan mereka yang mengikat virus itu.
"Jika kami bisa menghentikan virus yang mengikat reseptor musang dalam sistem pernapasan, ada peluang yang sangat baik (vaksin) akan bekerja pada manusia," ujar Grenfell.
• Sosok Dokter Pertama Kali Ungkap Covid-19 di Wuhan China Dikabarkan Menghilang, Khawatir Ditahan
Sedang Moderna, perusahaan bio teknologi mengumumkan rencana memulai uji coba vaksin virus corona pada manusia di Seattle bulan lalu.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah membuat kesepakatan dengan Moderna juga Johnson & Johnson, dan sedang dalam pembicaraan dengan setidaknya dua perusahaan lain untuk memproduksi sejumlah besar vaksin.
Sementara Israel telah mulai menguji coba prototipe vaksin Covid-19 pada hewan pengerat di laboratorium pertahanan bio-kimia, menurut sumber kepada Reuters pada Selasa (31/3).
Di Australia, ribuan petugas kesehatan pekan lalu menjalani percobaan untuk melihat, apakah vaksin tuberkulosis (TBC) yang sudah berusia seabad bisa melawan virus corona baru. (*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Harapan baru, Australia mulai uji pra-klinis vaksin virus corona, https://internasional.kontan.co.id/news/harapan-baru-australia-mulai-uji-pra-klinis-vaksin-virus-corona?page=all