Breaking News

Virus Corona Masuk Kalbar

Pemkot Pontianak Akan Salurkan Bantuan 58 Ton Beras untuk Pelaku Usaha Kecil yang Terdampak Covid-19

Satu paketnya berisi Indomie satu kotak, telur satu krat, minyak goreng dua kilogram, gula pasir dua kilogram, dan sarden 10 kaleng

Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / MASKARTINI
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak Haryadi S Triwibowo 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak, Haryadi S Triwibowo mengatakan Pemkot akan menyalurkan bantuan sebanyak 58 ton beras dan sembako khususnya kepada pelaku usaha kecil yang terdampak covid-19. 

Kemudian ada bantuan 3000 paket untuk enam kecamatan di Kota Pontianak.

"Satu paketnya berisi Indomie satu kotak, telur satu krat, minyak goreng dua kilogram, gula pasir dua kilogram, dan sarden 10 kaleng, sehingga totalnya 300 ribu rupiah per paket," ujarnya.

Ia menambahkan sasaran bantuan akan diberikan kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

Lebih khusus kepada para pelaku usaha mikro, rumah tangga dan usaha lainnya yang akan dibantu.

Ia mengatakan pemberian bantuan tersebut diharapkan bisa meringankan pelaku usaha. Sehingga dalam melaksanakan kegiatan keseharian dirumah bisa terbantu.

Pemkot Salurkan Bantuan Kepada 160 Pedagang di Taman Akcaya Pontianak yang Terdampak Covid-19

"Karena merekakan tidak bisa berjualan, pangsa pasar mulai berkurang," ujarnya

Dirinya mengatakan untuk seluruh harga komoditas masih terkendali.

Namun untuk gula pasir mendekati harga 18 hingga 20 ribu rupiah per kilogram.

"Insyaallah awal April nanti gula dari Jakarta akan datang, sehingga harga kembali normal di 12.500 rupiah per kilogram," ujarnya

Ia menyebutkan datangnya gula tersebut akan mencukupi kebutuhan hingga enam bulan kedepan. Selanjutnya untuk pasokan gas elpiji cukup hingga satu tahun kedepan.

Dirinya menjelaskan untuk gula pasir memang menunggu impor dari luar negeri. Ketika gula impor masuk pada awal April dan musim giling Indonesia pada Maret.

"Kita sudah menyampaikan ke toko modern, mall-mall dan pasar tradisional untuk membatasi jumlah pembelian," ujarnya.

Namun stok pangan di Kota Pontianak masih tetap aman dan terkendali hingga enam bulan kedepan.

Pasar tradisional tetap berjalan seperti biasa. Namun di pasar tradisional sudah di letakkan wastafel portabel, bilik disinfektan dan pedagang telah diwajibkan untuk mencuci tangan.

"Kita sudah bekerja sama dengan beberapa aplikasi untuk belanja di pasar tradisional secara online," ujarnya. (*)

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved