Wabah Virus Corona
AHLI Prediksi Kapan Puncak hingga Pandemi Wabah Corona Mereda di Indonesia, Siapkan 3 Skenario Ini
Data yang digunakan untuk simulasi adalah data kasus kumulatif dari 2-29 Maret 2020 yang dipublikasikan oleh situs kawalcovid19.id.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Wabah virus Corona masih mengalami peningkayan dari hari ke hari.
Jumlah pasien kasus corona di dunia, hingga Rabu (1/4/2020) pukul 11.29 WIB mencapai 859.338 kasus.
Angka ini bertambah hampir 70.000 kasus sejak Selasa sore pukul 16.21 WIB.
Kemarin sore, kasus yang terkonfirmasi berada di angka 789.218.
Dari 859.338 orang yang positif terinfeksi Covid-19, 42.334 di antaranya meninggal dunia dan 178.125 telah dinyatakan sembuh.
Sementara di Indonesia, update terakhir kemarin sore, pemerintah menyatakan bahwa data yang dihimpun memperlihatkan bahwa pasien Covid-19 di Indonesia bertambah.
Hingga Selasa (31/3/2020), total ada 1.528 kasus Covid-19 di Indonesia.
• ILMUWAN Bongkar Kecerobohan China Hingga Virus Corona Tersebar di Seluruh Dunia
Angka ini bertambah 114 pasien yang dinyatakan positif virus corona dalam 24 jam terakhir.
Kemudian sejak kemarin terdapat 6 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh, sehingga total pasien sembuh menjadi 81.
Sementara itu, pasien yang meninggal dunia bertambah 14 orang, sehingga total menjadi 136 pasien.
Hingga saat ini puncak bahkan akhir pandemi Covid-19 di Indonesia masih sangat samar.
Ikatan Alumni Departemen Matematika Universitas Indonesia membuat model untuk menghitung waktu di mana pandemi corona mereda.
Model ini dibuat oleh Barry Mikhael Cavin, Rahmat Al Kafi, Yoshua Yonatan Hamonangan, dan Imanuel M Rustijono.
• Nasib Jemaah Haji 2020 di Tengah Wabah Corona, Kemenag Pastikan Arab Saudi Tak Lakukan Pembatalan
Data yang digunakan untuk simulasi adalah data kasus kumulatif dari 2-29 Maret 2020 yang dipublikasikan oleh situs kawalcovid19.id.
Model yang digunakan merupakan beberapa kuantitas pada model SIRU, yakni Infected dan Unreported case.
“Kami harus menghitung angka yang bukan hanya positif corona (infected) tapi juga unreported. Kami meyakini banyak orang yang terinfeksi namun tidak menunjukkan gejala. Di Indonesia berdasarkan hitungan kami, kasus unreported lebih banyak dibanding infected,” tutur Imanuel Manginsela Rustijono selaku Wakil Ketua ILUNI Matematika UI kepada Kompas.com, Rabu (1/4/2020).

Banyaknya kasus positif baru dan banyaknya penambahan orang terinfeksi per hari(ILUNI Matematika UI)
Perhitungan yang dilakukan para peneliti merujuk pada fungsi laju antarmanusia.
Tiga skenario dibuat berdasarkan kebijakan signifikan dan tegas dalam mengurangi interaksi antarmanusia, seperti kebijakan Work from Home dan physical distancing.
Skenario 1
Skenario 1 berlaku apabila per 1 April 2020, tidak ada kebijakan signifikan dan tegas dalam mengurangi interaksi antarmanusia.
Kegiatan berjalan seperti biasa tanpa ada langkah pencegahan.
Skenario 1 berlaku apabila per 1 April 2020, tidak ada kebijakan signifikan dan tegas dalam mengurangi interaksi antarmanusia.(ILUNI Matematika UI)
Dengan skenario ini diperkirakan puncak pandemi akan terjadi pada 4 Juni 2020, dengan 11.318 kasus baru dan akumulasi kasus positif mencapai angka ratusan ribu.
Pandemi diperkirakan mereda pada akhir Agustus – awal September 2020.
Skenario 2
Skenario 2 berlaku apabila per 1 April 2020, kebijakan sudah ada namun kurang tegas dan kurang strategis dalam mengurangi interaksi antarmanusia.
“Sepertinya skenario ini yang paling mungkin terjadi jika kondisi saat ini dilanjutkan. Juga, masyarakat tidak disiplin mengimplementasikan physical distancing,” tutur Imanuel.
Skenario 2 berlaku apabila per 1 April 2020, kebijakan sudah ada namun kurang tegas dan kurang strategis dalam mengurangi interaksi antarmanusia.(ILUNI Matematika UI)
Dengan skenario ini diperkirakan puncak pandemic akan terjadi pada 2 Mei 2020 dengan 1.490 kasus baru dan akumulasi kasus positif mencapai 60.000 kasus.
Pandemi diperkirakan mereda pada akhir Juni – awal Juli 2020.
Skenario 3
Skenario 3 berlaku apabila per 1 April 2020, diberlakukan kebijakan yang tegas dan strategis dalam mengurangi interaksi antarmanusia.
Masyarakat disiplin mengimplementasikan physical distancing.
Dengan skenario ini, puncak pandemi diperkirakan terjadi pada 16 April 2020 dengan 546 kasus baru dan akumulasi kasus positif mencapai 17.000 kasus.
Skenario 3 berlaku apabila per 1 April 2020, diberlakukan kebijakan yang tegas dan strategis dalam mengurangi interaksi antarmanusia.
Masyarakat disiplin mengimplementasikan physical distancing.(ILUNI Matematika UI)
Pandemi diperkirakan mereda pada akhir Mei – awal Juni 2020.
Perlu Kebijakan strategis
Imanuel menuturkan skenario 2 adalah kemungkinan paling masuk akal saat ini.
Namun, belum terlambat untuk mengimplementasikan skenario 3 atau skenario terbaik.
“Kalau ingin skenario terbaik, kebijakan strategis dari pemerintah dan kedisiplinan masyarakat dalam mengimplementasikan physical distancing harus dilakukan mulai hari ini, 1 April,” papar Imanuel.
Berdasarkan data, 1 orang positif Covid-19 bisa menularkan penyakit ini pada 2-3 orang baru.
Dengan jumlah penduduk terinfeksi mencapai ribuan orang, angkanya akan terus meningkat jika implementasi physical distancing tidak dilakukan.
Bentuk intervensi pemerintah yang bisa dilakukan seperti menutup tempat hiburan, memberlakukan Work from
Home (WFH) turut berkontribusi dalam mengurangi laju interaksi antarmanusia.
“Per hari ini diharapkan lebih ketat lagi kebijakannya. Misal larangan mudik, dan masyarakat bisa lebih disiplin dalam physical distancing,” tambahnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan Pandemi Corona Mereda di Indonesia? Ini 3 Skenario Ahli", https://www.kompas.com/sains/read/2020/04/01/120100723/kapan-pandemi-corona-mereda-di-indonesia-ini-3-skenario-ahli?page=all#page3.
Penulis : Sri Anindiati Nursastri