Corona Masuk Indonesia
Gejala Baru Virus Corona Covid-19 Diungkap Dokter Erlina Burhan, Banyak Dialami oleh Kaum Muda
Menurut dia, hal itu banyak dialami oleh kaum muda yang masih memiliki sistem imun yang kuat.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Gejala baru yang dialami oleh pasien positif terjangkit Virus Corona jenis baru atau Covid-19 diungkap oleh Dokter Erlina Burhan.
Erlina Burhan yang masuk dalam Tim Penanganan Covid-19, menyatakan ada sejumlah pasien yang mengalami masalah dengan indra penciuman akibat virus yang berasal dari Wuhan, China itu.
Menurut dia, hal itu banyak dialami oleh kaum muda yang masih memiliki sistem imun yang kuat.

• Dokter Tirta Soroti Angka Kematian Virus Covid-19 di Indonesia, Singgung Tempat Layanan Kesehatan
Hal tersebut disampaikan oleh Erlina Burhan melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Minggu (29/3/2020).
"Saya selalu mengatakan bahwa gejala klinis dari Covid-19 ini bervariasi, mulai dari yang ringan, sedang sampai berat," ucap Erlina dilansir TribunWow.com,
"Dan yang ringan ini kadang tidak dirasakan, bahkan saking ringannya tidak ada gejala sama sekali."
Terkait hal itu, Erlina lantas menyinggung soal gejala baru yang dialami pasien Virus Corona.
Ia menjelaskan, sejumlah pasien kesulitan untuk merasakan indra penciuman mereka.
"Bahkan sekarang yang merasakan keluhan tidak bisa mencium atau membaui, anosmia ya," ujar Erlina.
Meskipun begitu, Erlina menyebut gejala tersebut belum banyak dialami oleh pasien Virus Corona.Menurut dia, kondisi berkurangnya fungsi indra penciuman itu disebabkan karena Virus Corona pertama kali masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan hidung.
"Iya, karena dia masuk awal dari hidung dan mulut, dan barangkali karena masih sedikit belum menimbulkan gejala yang banyak," jelasnya.
"Dan juga sistem imunnya cukup baik, ini banyak terjadi pada kelompok umur yang masih muda."
Menyoroti banyaknya pasien yang tak merasakan gejala apapun meskipun dinyatakan positif Virus Corona, Erlina kembali mengimbau masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah.
Ia menilai, hal itu efektif mencegah penyebaran virus, terlebih oleh pasien-pasien yang tak mengalami gejala infeksi.
"Jadi imun mereka masih bagus, tidak menimbulkan gejala yang berarti," terang Erlina.