Corona Masuk Indonesia
Desinfektan Tak Efektif Jadi Pelindung dari Corona, Malah Bisa Bahaya, Ini Kata Gugus Tugas Covid-19
Update data terkini, jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia semakin bertambah dengan jumlah penambahan yang relatif pesat.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Penggunaan desinfektan diyakini bisa menjadi satu di antara upaya untuk mencegak masifnya penyebaran dan paparan virus Corona penyebab pandemi global Covid-19.
Namun, efektifitas desinfektan untuk menjadi 'senjata' pelindung nyatanya tidak bisa menjadi andalan utama.
Bahkan, penggunaan yang tak tepat dan berlebihan justru bisa mendatangkan bahaya.
Hal itu diungkap Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penangan Covid-19 Wiku Adisasmito.
Dikutip dari Kompas.com, ia mengatakan, ia secara terang-terangan menilai cairan disinfektan kurang efektif melindungi manusia dari virus corona (Covid-19).
• Sempat Sembuh dari Corona, Pasien Covid-19 Pertama di Kalteng Wafat | Ini Update Data Korona Kalbar
Sebab, disinfektan hanya ampuh menghilangkan mikroorganisme yang menempel pada benda-benda mati.
"Sifatnya hanya sementara,"
"Disinfektan ini adalah senyawa kimia yang digunakan di dalam proses dekontaminasi yang membunuh mikroorganisme, virus, bakteri pada obyek permukaan benda mati," kata Wiku dalam konferensi persnya, di Graha BNPB, Jakarta, Senin (30/3/2020).
Misalnya lantai, meja, peralatan medis, atau permukaan benda yang sering disentuh.
Sementara itu, penularan virus corona ke manusia tidak hanya terjadi dari virus yang ada pada benda mati, tetapi juga antara manusia.
• BREAKING NEWS - Seorang PDP Umur 14 Tahun di Kubu Raya Meninggal Dunia
Adapun cairan disinfektan seyogianya tidak dapat disemprotkan ke tubuh manusia.
Sebab, hal itu dapat merusak kulit dan membahayakan mulut serta mata.
Selain itu, penggunaan cairan disinfektan pada tempat umum juga mesti memperhatikan komposisi bahan.
Penggunaan cairan disinfektan secara berlebihan dapat membahayakan kesehatan manusia.
"Seperti fogging saja ya. Karena dapat menimbulkan iritasi kulit, bahkan mengganggu pernapasan," lanjut Wiku.
Jumlah Penderita Covid-19 di Indonesia Bertambah Pesat
Jumlah penderita Covid-19 akibat infeksi virus Corona SARS-SoV-2 di Indonesia terus kian mengkhawatirkan.
Update data terkini, jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia semakin bertambah dengan jumlah penambahan yang relatif pesat.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto menuturkan, pemerintah sudah memeriksa lebih dari 6.500 spesimen terkait Covid-19.
• SENSASI Raja Thailand Maha Vajiralongkorn Saat Pandemi Covid-19, Isolasi di Jerman Bersama 20 Harem
Berdasarkan data pemerintah, terdapat 1.285 kasus Covid-19 per Minggu (29/3/2020) siang.
Jumlah tersebut bertambah sebanyak 130 kasus dari total 1.155 kasus pada Sabtu (28/3/2020).
"Ada penambahan kasus baru positif sebanyak 130 orang sehingga jumlah sekarang menjadi 1.285 (kasus)," kata Yurianto saat memberikan keterangan pers di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu.
Dari data itu, terdapat 64 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.
Terjadi penambahan sebanyak lima pasien yang sembuh dibanding data sebelumnya.
Selain itu, sebanyak 114 pasien meninggal dunia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gugus Tugas Covid-19: Disinfektan Tak Efektif Lindungi Manusia dari Corona", https://nasional.kompas.com/read/2020/03/30/12031761/gugus-tugas-covid-19-disinfektan-tak-efektif-lindungi-manusia-dari-corona?
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838