Virus Corona Masuk Kalbar
REKAM JEJAK PDP Virus Corona Meninggal Dunia di Ketapang Kalimantan Barat, Sesak Napas Tiba-tiba
Pasien dirujuk ke rumah sakit sekitar pukul 17.52 WIB dan sampai di IGD langsung diterima oleh dokter.
Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 di Ketapang mengumumkan secara resmi adanya seorang warga yang masuk kategori Orang Dalam Pemantauan ( ODP ) yang meninggal dunia, Jumat (27/3/2020).
Pasien tersebut sebelumnya masuk dalam kategori Orang Dalam Pemantauan ( ODP ) lantaran diketahui riwayat perjalanannya dari negara Malaysia yang merupakan negara terjangkit Covid-19.
Plt Direktur RSUD Agoesdjam Ketapang, dr Herman Basuki membenarkan adanya pasien meninggal yang sebelumnya merupakan Orang Dalam Pemantauan ( ODP ).
“Pasien dirujuk ke rumah sakit sekitar pukul 17.52 WIB dan sampai di IGD langsung diterima oleh dokter. Dalam pemeriksaan tak ada respon dan didorong keruang isolasi untuk kemudian dilakukan pemeriksaan tidak ada respon." kata dr Herman pada konferensi pers di Posko Covid-19 di Ketapang, Sabtu (28/3/2020).
"Diketahui waktu dijalan sudah tidak ada nadinya lagi, ditetapkan waktu kematian sekitar pukul 18.35,” ujarnya.
• BREAKING NEWS - Korban Virus Corona di Kalbar Bertambah, ODP Covid-19 di Ketapang Meninggal Dunia
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Ketapang, Rustami menjelaskan warga meninggal tersebut sebelumnya masuk dalam kategori ODP di Ketapang.
Yang bersangkutan, Jumat (20/3/2020) sempat memeriksakan kesehatan di satu Puskesmas di Ketapang.
“Yang bersangkutan baru datang dari Malaysia, kemudian memeriksakan kesehatannya dan mengaku sempat menjalani karantina selama 14 hari di Malaysia. Saat pemeriksaan yang bersangkutan mengeluh batuk, pilek dan demam tanpa ada sesak nafas,” kata Rustami, Sabtu (28/3/2020).
Juru bicara tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 di Ketapang itu melanjutkan, riwayat sakit yang dimiliki yang bersangkutan yaitu hipertensi dan saat diperiksa.
Selain mengeluh batuk, pilek dan demam, tekanan darah yang bersangkutan mencapai 120, sehingga kemudian ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan ( ODP ) untuk kemudian dikarantina mandiri.
• UPDATE Corona Kalbar - 3 Orang Meninggal Terkait Virus Corona Kalimantan Barat, Terbaru di Ketapang
“Sesuai prosedur yang bersangkutan dilakukan pemantauan oleh tim medis, dihari pertama yakni 21 Maret demam yang bersangkutan berkurang,"
"Namun batuk dan pilek masih ada dan tidak ada mengeluh sesak nafas. Sedangkan dihari kedua dan ketiga yakni 22 dan 23 Maret demamnya sudah tidak ada namun batuk dan pilek masih dan tidak ada mengeluh sesak,” lanjutnya.
Kemudian di hari ke empat pemantauan atau pada tanggal 24 Maret batuk dan pilek berkurang, dan di hari kelima yakni 25 Maret batuk dan pilek berkurang namun merasa nyeri pada pinggang.
Di hari ke enam atau 26 Maret demam sudah tidak ada namun ada batuk berdahak.
“Dihari ke tujuh atau 27 Maret sekitar pukul 11.00, yang bersangkutan mengalami sesak nafas ketika berbaring kemudian ada batuk berdahak dan nyeri pada ulu hati," katanya.