Pertumbuhan Ekonomi Kalbar Merosot Jauh dari Target, Eddy Sebut Paling Penting Tidak Minus
Menurutnya, dampak Covid-19 ini sangat terasa di segala sektor. Jauh berbeda, ketika penyakit ini baru muncul dan diketahui di Wuhan, China.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Madrosid
PONTIANAK - Pengamat Ekonomi Universitas Tanjungpura, Eddy Suratman mengungkapkan situasi perekonomian di Kalimantan Barat (Kalbar).
"Ekonomi saat ini pasti berbeda dengan dengan yang kita rencanakan di tahun lalu. Wabah corona ini sangat berpengaruh terhadap perekonomian kita," ujarnya, Rabu (25/3/2020).
Menurutnya, dampak Covid-19 ini sangat terasa di segala sektor. Jauh berbeda, ketika penyakit ini baru muncul dan diketahui di Wuhan, China.
Walaupun demikian, Eddy berharap pertumbuhan perekonomian di Kalbar dapat terus positif. Mengingat, di tahun sebelumnya, target ekonomi Kalbar harusnya tumbuh 5,3 % di tahun 2020.
"Hampir pasti, itu tidak akan tercapai tahun ini. Jangan berharap ekonomi tumbuh. Kalaupun tumbuh 0,5 hingga 1 persen sudah syukur, yang terpenting tidak minus saja," terangnya.
Berkaca dari tragedi 1998 di Indonesia. Eddy menuturkan, saat itu pertumbuhan perekonomian di Kalimantan Barat mengalami minus 14 %.
• Social Distancing Berdampak Ekonomi, Amir Minta Pemerintah Perhatikan Pekerja Sektor Informal
"Jangan sampai minus. Tidak minus saja sudah syukur di tahun ini. Kita semua harus terus menjaga agar ekonomi kita masih terus bergerak," imbuhnya.
"Untuk bergerak, pajak-pajak yang masih bisa dibebaskan, dibebaskan. Ekonomi tidak negatif saja, kita sudah harus bersyukur," tambahnya.
Eddy pun berpesan, kepada masyarakat Kalimantan Barat. Ditengah wabah Covid-19 ini, Kita tidak berharap perekonomian tumbuh tinggi.
"Nanti, setelah kasus corona ini selesai. Kita tata ulang kembali ekonomi kita di Kalimantan Barat" pungkasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/prof-dr-eddy-suratman-se1.jpg)