Corona Masuk Indonesia
AHLI China Ungkap Rahasia Berakhirnya Virus Corona, Bisa Hilang Tak Tersisa
Munculnya virus corona di berbagai belahan dunia, menjadikan WHO menetapkan Covid-19 sebagai pandemi global.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Munculnya virus corona di berbagai belahan dunia, menjadikan WHO menetapkan Covid-19 sebagai pandemi global.
Khususnya di Indonesia sendiri, virus ini juga telah ditetapkan sebagai bencana nasional oleh pihak pemerintah terkait.
Lantaran kasus yang positif terus meningkat, menjadikan pihak pemerintah memberikan kebijakan untuk social distancing, menjaga kesehatan, dan selalu waspada akan wabah ini.
Namun baru-baru ini terdapat ilmuwan China yang mengungkap rahasia kapan virus corona ini berakhir dan caranya.
Dilansir dari Gridhealth.id, Ada seorang ilmuwan mengatakan bahwa wabah virus Corona di China bisa berakhir pada bulan Juni ini.
Pasalnya, hingga kini wabah virus Corona sudah melewati masa puncaknya dan kasus virus Corona di Hubei, tempat virus tersebut pertama kali muncul semakin menurun.

"Secara umum, puncak epidemi telah berlalu untuk China," kata Mi Feng, juru bicara Komisi Kesehatan Nasional.
"Peningkatan kasus baru sedang menurun," lanjutnya.
Di sisi lain penasihat medis senior pemerintah China, Zhong Nanshan mengatakan bahwa selama negara-negara menanggapi wabah dengan serius.
Dan kini mereka siap untuk mengambil tindakan tegas, itu bisa meluas ke seluruh dunia dalam hitungan bulan.
Oleh karenanya, ahli China tersebut mengungkap rahasia agar virus Corona ini bisa hilang tak tersisa pada bulan Juni.
"Saran saya menyerukan semua negara untuk mengikuti instruksi WHO dan melakukan intervensi pada skala nasional," katanya.
"Jika semua negara bisa dimobilisasi, virus Corona bisa berakhir pada Juni."
Zhong, seorang ahli epidemiologi berusia 83 tahun yang terkenal karena membantu memerangi wabah SARS pada 2003 itu, mengatakan virus dalam keluarga yang sama biasanya menjadi kurang aktif di bulan-bulan hangat, yang dapat membantu memperlambat penyebaran.
"Perkiraan saya bulan Juni didasarkan pada skenario bahwa semua negara mengambil tindakan positif. Tetapi jika beberapa negara tidak melakukan ini, virus akan bertahan lebih lama."
Dengan pelambatan yang ditandai dari penyebaran virus di China, banyak bisnis yang mulai kembali dijalankan dengan hati-hati.