Curhat Pilu Pemilik Kafe di Pontianak di Tengah Wabah Corona di Kalbar, Pasrah Barang Disita Aparat
Kami kan harus bayar sewa ruko, bayar gaji karyawan. Kalau listrik dan air ndak apalah...
Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Safruddin
"Ya kalau memang mau di sita, ya kami juga ndak bisa ngelawan, cuma kan saya cari rejeki juga, tanggungan saya juga banyak, pemerintah kan ndak mau gaji karyawan saya.
Ndak mau bayar ruko dan WI-FI saya. Cuma kalau memang mau di sita, ya mau gimana lagi lah, pasrah lah saya," ungkapnya.
Selain Darwin, ada pula Aris, salah satu pemilik cafe di Jl Tabrani Ahmad yang mengungkapkan kehilangan pelanggan di cafe-nya.
"Rugi lah, sekarang pelanggan udah benar-benar sepi, kita buka pun percuma kalau pelanggan kena usir kan. Mending pemerintah suruh tutup jak sekalian Cafe-cafe ni.
Percuma di bolehkan cafe buka tapi pelanggan nyantai malah kena usir," ujar Aris kepada wartawan Tribun.
Aris berharap ada bantuan dari pemerintah untuk permasalahannya.
"Kita harap pemerintah kasi bantuan lah, kalau kayak sekarang kan rasanya ndak tepat solusi pemerintah ni, kita juga takut sama wabah ini, cuma kan kita juga butuh uang untuk cari makan," tukasnya. (mg1)
(Tribunpontianak.co.id)