Virus Corona Masuk Kalbar

UPDATE Data Corona Kalbar, Dinkes Umumkan Penambahan 3 PDP: Dua di Ketapang & Satu di Kubu Raya

Lalu pasien mengeluh sakit demam, batuk, pilek dan sesak nafas dan sudah dirawat di RS Ketapang pada 23 Maret 2020.

Xinhua/Xiao Yijiu
(ILUSTRASI) UPDATE Data Corona Kalbar, Dinkes Umumkan Penambahan 3 PDP: Dua di Ketapang & Satu di Kubu Raya. 

PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harrison kembali mengumumkan ada penambahan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 yakni dua pasien asal Ketapang dan satu Kubu Raya.

Pasien pertama yakni perempuan berumur 39 tahun beralamat di Kabupaten Ketapang pernah melakukan perjalanan dari 21 sampai 23 Februari 2020 ke Jakarta.

Pada 24 sampai 25 Februari menetap di Jakarta dan mengalami sakit radang flu dan batuk.

Pada 26 sampai 29 Maret 2020 pasien melakukan perjalan ke Bogor dengan kondisi batuk dan pilek.

Polres Sanggau Bersama Tim Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Semprotkan Cairan Disinfektan

“Pada 1 Maret 2020 pulang ke Marau Kabupaten Ketapang dan pada 9 Maret pasien mengalami demam, batuk, pilek dan diare. 12 sampai 14 Maret 2020 dirawat di Puskesmas Marau, Ketapang. Kemudian pada 22 Maret 2020 pasien dirawat di Rumah Sakit Ketapang sampai hari ini,” ujarnya, Senin (23/3/2020).

Pasien tersebut ada kontak erat dengan pasien sebelumnya yang sekarang juga sedang di rawat di Ruang isolasi RSUD Ketapang yakni Pasien berumur 52 tahun yang sudah ditetapkan sebagai PDP sebelumnya.

Pasien kedua yakni laki-laki berumur 32 Tahun beralamat di Ketapang dengan riwayat perjalanan mengikuti pertemuan di Bojonegoro dari 9 sampai 16 Maret 2020.

Kemudian pada 16 Maret pulang ke Pontianak dan 17 Maret pulang ke Ketapang.

Lalu pasien mengeluh sakit demam, batuk, pilek dan sesak nafas dan sudah dirawat di RS Ketapang pada 23 Maret 2020.

“Kedua pasien sudah ditetapakan sebagai pasien PDP dan sekarang sedang dirawat di RS Ketapang,” ucapnya.

Satu pasien lagi dengan kategori PDP berumur 25 tahun beralamat di Kubu Raya.

Riwayat perjalanan pernah ke Palangkaraya pada 26 sampai 29 Februari 2020.

Pada 29 Februari sampai 1 Maret ke Surabaya, lalu pada 1 sampai 5 Maret melakukan perjalanan ke Jakarta dan langsung pulang ke Pontianak.

Pasien mengeluh menderita batuk, pilek dan sakit tenggorokan dan dirawat di RS Kartika Husada pada 22 Maret 2020.

Jadi secara keseluruhan saat ini Rumah Sakit Di Kalbar sedang merawat 24 pasien PDP, 5 orang di RSUD Soedarso, 6 orang di RS Abdul Azis Singkawang, 1 orang di RS Pemangkat, 3 orang di RS Sambas, 2 orang di RS Ade, 2 orang di RS Kartika Husada, 1 orang RS Melawi, 1 orang di RS Mitra Medika, 3 orang di RSUD Dr. Agoesdjam Ketapang.

“Secara keseluruhan sampqi hari ini RS di Kabar sudah merawat 37 orang pasien PDP."

"12 orang dinyatakan negatif dan sudah keluar serta sudah sembuh, 1 orang meninggal tapi belum ada hasil dan sisanya masih menunggu hasil sampel,” ujarnya.

Sedangkan jika dilihat dari domisili pasien atau rumah pasien sebanyak 37 PDP yakni 11 orang di Pontianak, 2 di Mempawah, 5 di Singkawang, 4 orang Bengkayang, 6 orang Sambas, 1 orang dari Landak, 1 Sanggau, 1 Kapuas Hulu, Ketapang 4 orang, Melawi 1 orang, Kubu Raya 1 orang, Sintang Kayong Utara dan Sekadau Tidak Ada .

Ia menambahkan Rapid test Covid-19 akan datang sebanyak 6000 alat yang merupakan bantuan dari Kadin dan akan datang pada Jumat ke Kalbar.

Delapan Tenaga Medis di Pontianak Negatif

Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengucap syukur atas keluarnya hasil laboratorium tenaga medis yang sempat kontak langsung dengan seorang pasien positif Covid-19 di sebuah rumah sakit swasta di Kota Pontianak.

Menurut Midji, dari sekitar 30 petugas kesehatan yang kontak langsung dengan pasien corona itu, delapannya sudah keluar hasil lab.

"Informasi hasilnya tadi malam saya dapat, Alhamdulillah delapan orang yang hasilnya keluar dinyatakan negatif," ucap Midji saat diwawancarai, Senin (23/3/2020).

Ia berharap sisanya yang belum keluar hasil laboratorium pemeriksaan hasilnya juga sama yaitu negatif.

Mantan Wali Kota Pontianak ini mengharapkan pula hasil lab yang lainnya segera keluar sehingga ada kejelasan dan kepastian.

Tak hanya itu, Midji menegaskan Pemprov Kalbar akan mempersiapkan laniratorium sendiri sehingga pemeriksaan bisa segera dilakukan dan hasilnya juga cepat diketahui.

"Kita juga akan siapkan laboratorium lengkap, agar bisa dapat hasil cepat kedepannya," pungkas Midji.

DPRD Provinsi Kalbar Bentuk Tim Pemantau Covid-19

DPRD Provinsi Kalbar membentuk tim pemantauan wabah corona ataupun covid-19.

Adapun yang menjadi penanggung jawab dalam tim tersebut ialah Ketua DPRD Provinsi Kalbar, M Kebing L, dengan Koordinator Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar, Sy Amin Muhammad.

Sementara anggota dari tim ini ialah Angeline Fremalco, Suib, Yulianus Asroni, H Miftah, Arief Rinaldi, H Irsan, Roby Nazaruddin, Adriansyah dan Paulus Andy Mursalim.

"Pembentukan tim ini kami anggap penting dalam rangka menunjukan perhatian kami kepada masyarakat Kalbar, dan prihatin juga dengan kondisi berkembang sekarang," ujar Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar, Sy Amin Muhammad, Senin (23/03/2020).

Ia juga meminta masyarakat untuk mentaati segala imbauan dari Pemprov Kalbar baik dari Gubernur maupun keamanan.

"Semoga pembentukan tim ini betul-betul bermanfaat bagi masyarakat," jelasnya.

Sementara itu, anggota DPRD Kalbar lainnya, Suib menilai tim ini perlu dibentuk dalam rangka ikut andil terhadap penanggulangan virus corona yang merebak di Kalbar.

Dengan adanya tim ini, Suib mengatakan tentu akan lebih memudahkan anggota DPRD untuk saling berkomunikasi dalam memantau perkembangan dilapangan virus corona serta hubungan dengan stake holder terkait.

"Kita harapkan corona bisa berkurang karena bagaimanapun vaksinya belum diketahui ada atau tidak," kata Wakil Ketua Komisi II ini..

Ditempat yang sama, Angeline Fremalco mengatakan jika tim yang dibentuk merupakan inisiatif dan kerja nyata DPRD dalam menyikapi wabah corona.

"Kami menganggap penting membentuk tim khusus ini, yang mana tugasnya tentu lebih pada pengawasan dan koordinasi," tuturnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Kalbar lainnya, H Miftah mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pelaporan wabah corona ini.

"Kita berharap masyarakat bisa bekerjasama dengan kita, bekerjasama dengan Pemprov, apapun yang terjadi, laporan terkait wabah ini sampaikan kepada kita sehingga ada tindaklanjut agar tidak berkembang seperti daerah lainnya," ujarnya. (*)

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved