Corona Masuk Indonesia
PENELITI ITB Prediksi Puncak Wabah Virus Corona di Indonesia di Pekan 2 atau 3 April, Akhir Covid-19
Nuning berkata bahwa hasil kajian menunjukkan penyebaran Covid-19 mengalami puncaknya pada akhir Maret 2020.
PENELITI ITB Prediksi Puncak Wabah Virus Corona di Indonesia di Pekan ke-2 atau 3 April, Akhir Covid-19
Peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) punya prediksi perihal puncak dan akhir dari penyebaran wabah virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
Satu di antara peneliti ITB tersebut, Dr. Nuning Nuraini, S.Si, M.Si mengungkapkan hasil studinya bahwa puncak penyebaran Covid-19 di Indonesia akan terjadi pada minggu kedua atau ketiga April.
Sedangkan, virus corona diperkirakan berakhir pada akhir Mei atau awal Juni.
• FAKTA BARU Gejala Positif Virus Corona, Tak Bisa Cium Baru & Tanpa Gejala Batuk, Flu dan Demam
Prediksi itu berdasarkan hasil simulasi dan pemodelan sederhana prediksi penyebaran Covid-19 yang dilakukan Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi (P2MS) ITB.
Menurut Nuning Nuraini, terjadi pergeseran hasil dari yang ramai dibicarakan sebelumnya.
Dalam salah satu artikel yang dimuat di situs resmi ITB pada Rabu (18/3/2020) lalu, Nuning berkata bahwa hasil kajian menunjukkan penyebaran Covid-19 mengalami puncaknya pada akhir Maret 2020 dan berakhir pada pertengahan April 2020 dengan kasus harian baru terbesar berada di angka sekitar 600.
Nuning dan timnya menggunakan model Richard's Curve Korea Selatan karena sesuai dengan kajian Kelompok Pemodelan Tahun 2009 yang dibimbing oleh Prof. Dr. Kuntjoro A. Sidarto.
Model tersebut terbukti berhasil memprediksi awal, akhir, serta puncak endemi dari penyakit SARS di Hong Kong tahun 2003.
Model Richard’s Curve terpilih ini lalu mereka uji pada berbagai data kasus COVID-19 terlapor dari berbagai macam negara, seperti RRT, Iran, Italia, Korea Selatan, dan Amerika Serikat, termasuk data akumulatif seluruh dunia.
Ternyata, secara matematik, ditemukan bahwa model Richard’s Curve Korea Selatan adalah yang paling cocok (kesalahannya kecil) untuk disandingkan dengan data kasus terlapor COVID-19 di Indonesia jika dibandingkan dengan model yang dibangun dari data negara lain (kesesuaian ini terjadi saat Indonesia masih memiliki 96 kasus).
• PREDIKSI Akhir dari Wabah Virus Corona, Ahli Berikan Analisa
"Jadi begini, saat saya menuliskan hal tersebut saya melihat data update per tanggal 14 Maret 2020".
"Indonesia masih berada di titik 96, lalu difitting data dari beberapa negara yang saat itu sudah terlebih dahulu memiliki data, dan pelakukan penanganan pencegahan," kata Nuning kepada Kompas.com, Senin (23/3/2020).
"Dari negara-negara tersebut, saat itu Korsel memiliki selisih data terbaik dibanding yang lain. Sehingga dipilih model data Korsel".
"Jadi kecocokannya dilihat dari selisih error perhitungan. Itu saja. Padahal Korea telah melakukan penanganan yang cukup massive," imbuhnya.