Corona Masuk Indonesia

Hampir 1 Miliar Orang Seluruh Dunia Bakal Karantina di Rumah Menyusul Merebaknya Wabah Virus Corona

Saat ini, tidak sedikit negara yang berjibaku untuk menanggulangi wabah Covid-19 yang menjangkiti manusia.

Editor: Jimmi Abraham
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Ilustrasi wabah virus corona 

"Berbulan-bulan, tidak beberapa pekan"

Dengan wabah virus corona yang mulai menggerogoti ekonomi nomor satu dunia, New Jersey menjadi negara bagian AS terbaru yang meminta warganya tidak keluar.

Gubernur Phil Murphy memerintahkan segala lini usaha yang tidak berpengaruh terhadap hajat hidup orang banyak ditutup pukul 21.00 waktu setempat.

Di New York, Gubernur Andrew Cuomo memperingatkan pada Sabtu bahwa wabah penyakit bernama Covid-19 ini bisa berlangsung berbulan-bulan, bukan beberapa pekan saja.

Yona Corn, penyanyi 35 tahun yang tinggal di Big Apple, sebutan untuk New York, ragu warganya bakal bertahan di rumah lebih dari tiga pekan.

"Saya kira bakal terjadi krisis dalam skala besar. Saya khawatir dengan apa yang bakal menimpa orang-orang ke depannya," kata dia.

China, negara tempat wabah terjadi pada akhir Desember 2019, dalam tiga hari berturut-turut tidak melaporkan adanya infeksi lokal pada Sabtu.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, Wuhan, kota di mana virus itu pertama kali terdeteksi memberikan "secercah harapan" dengan tidak adanya penularan lokal.

Meski begitu, terhadap kekhawatiran akan adanya gelombang baru kasus impor, di mana Hong Kong melaporkan adanya 48 dugaan pada Jumat (20/3/2020).

Di Eropa, Italia, Perancis, dan Spanyol ramai-ramai menerapkan lockdown, dengan ancaman denda jika ada warganya yang sampai melanggar.

Inggris meminta agar pub, restoran, dan bioskop untuk ditutup sementara, dengan masyarakat diperintahkan tak melakukan panic buying.

Pantai Bondi yang terkenal di Australia, dan pantai-pantai lain di Rio de Janeiro, Brasil, ditutup demi mencegah massa dalam jumlah besar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona, Hampir 1 Miliar Orang di Seluruh Dunia Dikarantina di Rumah"

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved