Corona Masuk Indonesia

APD Langka di Inggris & Spanyol, Petugas Medis Pakai Kantong Sampah untuk Baju Pelindung dari Corona

Perawat itu juga mengatakan bahwa keluarganya sendiri tidak ingin dia pulang, karena berjaga-jaga kalau membawa virus.

Editor: Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA/ AFP/PAOLO MIRANDA via KOMPAS.COM
APD Langka di Inggris & Spanyol, Petugas Medis Pakai Kantong Sampah untuk Baju Pelindung dari Corona 

KELANGKAAN Alat Pelindung Diri (APD) menjadi masalah serius bagi para tenaga medis yang menjadi garda terdepan melawan 'serangan' virus Corona. 

Tak hanya di Indonesia, kondisi ini juga terjadi di negara-negara lainnya yang tengah berjuang menghadapi virus mematikan penyebab penyakit Covid-19 itu. 

Tak tanggung-tanggung, kondisi itu terjadi di dua negara maju di belahan benua Eropa, yakni Inggris dan Spanyol

Di rumah sakit NHS (National Hospital Service) Inggris misalnya.

Para perawat terpaksa memakai kantong sampah klinis di kepala dan kaki, karena kekurangan Alat Pelindung Diri ( APD). 

PERSONEL Band Legendaris Bon Jovi Positif Corona, David Bryan Tambah Daftar Artis Positif Covid-19

Rumah sakit Northwick Park di Harrow, London, menyatakan situasi darurat pada Kamis (19/3/2020) setelah semua tempat perawatan kritis dipenuhi pasien.

24 jam kemudian rumah sakit ini tak mampu lagi mengatasinya.

Mereka cepat-cepat memindahkan pasien ke rumah sakit terdekat, dan para perawat menyatakan permohonan.

Mereka meminta segera disediakan masker, pakaian pelindung, dan sarung tangan, karena stoknya sudah tidak memadai.

Di tengah situasi itu, beredar foto-foto yang memperlihatkan para perawat kelelahan sedang mengenakan kantong plastik berwarna kuning di kepala mereka. 

CERITA Sedih Raditya Dika Kehilangan Sahabat Akibat Covid-19, Ajak Tak Remehkan Bahaya Virus Corona

"(Ini) improvisasi APD (Alat Pelindung Diri) untuk setidaknya mencoba melindungi kita dari pasien menular," tulis keterangan di foto itu.

"Kita harus tetap berani untuk kolega kita yang sakit, keluarga, dan pasien kita."

"Itu hanya membuat kami menangis di dalam, tetapi kami menunjukkan wajah yang berani dan tersenyum kepada semua orang," sambung keterangan di caption tersebut.

Seorang perawat yang tidak menyebut namanya, mengatakan pada The Daily Telegraph sebagaimana dikutip dari Kompas.com, bahwa mereka mulai menggunakan kantong sampah karena tidak ada pilihan lain.

"Kita bisa tertular virus dengan sendirinya,"

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved