Corona Masuk Indonesia
Praktisi Kesehatan Sarankan Pemprov Kalbar Berlakukan Lockdown untuk Cegah Penyebaran Virus Corona
Seperti diketahui, langkah lockdown juga sudah diterapkan di sejumlah negara dan kota di Indonesia, seperti DKI Jakarta dan Solo.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Maudy Asri Gita Utami
PONTIANAK - Satu diantara Praktisi Kesehatan Kalbar, dr. Irwanda Djamil menyarankan agar Pemprov Kalbar memberlakukan lockdown di tengah kekhawatiran masyarakat akan penyebaran virus corona.
Seperti diketahui, langkah lockdown juga sudah diterapkan di sejumlah negara dan kota di Indonesia, seperti DKI Jakarta dan Solo.
"Sejak WHO menetapkan Covid-19 sebagai Pandemi, sudah seharusnya kita juga meningkatkan kewaspaan terhadap cara penularan penyakit ini."
"Pengetahuan kita yang meningkat akan menjadikan kita secara komunitas dapat meredam penularan Virus Corona sehingga tidak semakin menyebar," ujarnya, sesuai rilis tertulis yang diterima Minggu (15/03/2020).
• Imigrasi Putussibau Mencatat Ada 534 Warga Kapuas Hulu Berada di Malaysia
Menurut dia, pemerintah daerah harus mempertimbangkan usulan lockdown ini sebagai upaya pencegahan virus corona tak meluas.
Terlebih, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melacakan persebaran virus Corona (COVID-19) dari pasien yang terjangkit melebar hingga ke sejumlah daerah yang satu diantara daerahnya Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.
"Pontianak, sejak dirilis oleh pemerintah pusat sebagai daerah terjangkit, memiliki konsekuensi untuk menetapkan sebagai daerah yang harus menerapkan protokal WHO maupun Kementerian Kesehatan."
"Sangat disayangkan, jika semangat Gubernur Kalbar dan kepala daerah yang lain tidak diikuti oleh partisipasi masyarakat untuk melawan penyebaran virus ini," kata pria yang juga Pengurus KNPI Pusat ini.
Menurut dia, upaya isolasi, penerapan hidup bersih dan sehat, serta mengurangi aktivitas keramaian harus diterapkan.
"Kita harus yakin bahwa angka kesembuhan penyakit Covid-19 ini tinggi, tetapi harus ditunjang dgn sarana prasana rumah sakit yang memadai, kecukupan masker dan alat pelindung diri lainnya adalah yang utama."
"Hari-hari ini masker semakin langka, pencuci tangan semakin susah didapat, bahkan beberapa fasilitas kesehatan merasa gagap harus melakukan apa jika terdapat pasien yang dicurigai terinfeksi virus tersebut," ungkapnya.
Untuk itu, dia mendorong pemerintah melakukan kajian dan analisis secara akademis, terkait lockdown.
Dengan mengisolasi wilayah, maka Kalimantan Barat baru bisa melakukan mitigasi secara benar.
Mulai dari menelusuri orang yang pernah kontak dekat dengan pasien positif Corona maupun Orang dengan Pengawasan (ODP) sampai mendeteksi penyebaran virus Corona ini.
Di samping itu, ketika pemerintah daerah mempertimbangkan lockdown itu, dia meminta kebutuhan pokok tersedia agar tidak menimbulkan kegelisahan dan keresahan.