Corona Masuk Indonesia
KISAH Kesaksian 8 Pasien Sembuh Corona di Berbagai Negara dari Amerika, Thailand hingga Australia
Namun, sebaiknya kita tidak melupakan bahwa ada pula banyak orang di luar sana yang berhasil sembuh dari infeksi virus corona
Namun, menurut dia, rasa sakit yang pernah dialaminya dan masih teringat adalah ketika menderita bronkitis beberapa tahun lalu.
"Ini jauh lebih mudah. Saya tidak kedinginan, tidak ada tubuh yang sakit. Saya bernapas dengan mudah dan tidak mengalami hidung tersumbat," kata dia.
Saat itu, lanjut Goldman, dadanya terasa kencang dan ia menderita batuk.
Namun, jika berada di rumah dengan gejala seperti itu, ia merasa tetap bisa beraktivitas ke luar rumah seperti biasa.
Setelah mengalami sakit selama satu bulan, Carl sekarang tidak lagi memiliki gejala, tetapi masih dinyatakan positif.
"Saya harus diuji tiga hari berturut-turut negatif agar bisa dinyatakan bebas. Tapi, saya tidak akan memiliki virus ini selamanya," ujar Goldman.
• MENHUB Budi Karya Sumadi Positif Terinfeksi Virus Corona, Tak Tampil di Publik Dua Pekan Terakhir
3. Marc Thibault (48)
Marc, warga Rhode Island, AS yang berprofesi sebagai guru sekaligus wakil kepala sekolah, memimpin kunjungan lapangan sekolah ke Italia, Prancis dan Spanyol bulan lalu.
Ia kemudian dirawat di rumah sakit pada 27 Februari, lima hari setelah dia kembali ke rumah.
Seminggu kemudian dia didiagnosis menderita virus corona. Marc mengatakan penyakit itu telah menimpanya seperti badai.
"Kamu merasa seperti sesak napas dan panik karena tidak bisa bernapas. Rasanya seperti satu inci dari kematian," ungkap dia.
4. Liz Schnedier (37)
Liz terkena virus corona setelah menghadiri pesta rumah rekannya di Seattle.
Menurut dia, di sana tidak ada yang batuk atau bersin tetapi 40 persen tamu menjadi sakit dalam tiga hari setelahnya.
Dalam sebuah unggahan Instagram pada hari Senin, Liz menggambarkan gejala-gejala yang dialaminya, seperti sakit kepala, demam, sakit tubuh parah, nyeri sendi, dan kelelahan parah.